Jalinsum Pasar Tradisonal Laru Kec. Tambangan selalu macet setiap ada pekan tradisional di daerah ini. Terlihat antrian mobil penumpang dan truk  di daerah ini.TAMBANGAN (Mandailing Online)
Keberadaan Pasar Laru di Kecamatan Tambangan, Kab. Jalinsum Pasar Tradisonal Laru Kec. Tambangan selalu macet setiap ada pekan tradisional di daerah ini. Terlihat antrian mobil penumpang dan truk di daerah ini semakin lama semakin sumpek dan padat. Akibatnya warga setempat merasa resah bergitu juga dengan pengendara yang melintasi pasar tradisional. Warga berharap agar Pemkab Madina melakukan perluasan Pasar sehingga kemacetan bisa teratasi. Penyebab kemacetan lalu lintas ini adalah banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan melebar hingga ke badan jalan.
“Kami harus mengelus dada jika melewati Jalan Lintas Sumatera di Pasar tradisonal Laru Kecamatan Tambangan ini. Sebab, badan jalan menyempit akibat sejumlah pedagang memakai badan jalan serta angkutan desa yang parkir di badan jalan menunggu sewa,” ujar M. Nasir salah seorang sopir mobil pribadi yang melintasi Pasar hari Rabu lalu tepatnya hari pekan di Pasar Laru
Situasi ini, katanya, membuat arus kenderaan terganggu hingga menimbulkan antrian panjang. Untuk melewati kemacetan sekitar 250 meter itu butuh waktu sekitar 30 menit. Mestinya Pemkab Madina membuat kebijakan serta bernegoisasi dengan masyarakat di sekitar Pasar untuk mencari lahan bila ingin merelokasi kawasan ini.
Dikatakannya, selain mobil angkutan yang parkir di badan jalan juga ditambah minimnya aparat kepolisian yang mengatur lalu lintas di daerah ini. Pantuan Rabu lalu, aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan tidak ada di daerah ini, yang ada hanya petugas Banpol satu orang. Sepertinya petugas ini kewalahan mengatur lalu lintas yang tidak sabar ingin saling mendahului karena sudah terlalu lama terjebak macet di wilayah ini.
Sementara Camat Tambangan H. M. Yunus, S. Sos yang di hubungi mengatakan, kondisi pasar ini memang jadi dilema karena posisinya pas di pinggir jalan Jalinsum. “Kalau dipindahlan belum ada lokasi yang pas, lagi pula biasanya Pasar memang berada di sekitar pemukiman penduduk dan mudah dijangkau warga. Kita tidak ingin nanti seperti di tempat lain, pasarnya mubazir karena pedagang tidak mau menempatinya disebabkan kondisinya yang sepi dan jauh dari pemukiman penduduk,” ujarnya.
Sedangkan Anggota DPRD Madina, Ir. Zubeir Lubis, menyebutkan Pemda dan DPRD sudah lama merencanakan perpindahan Pasar Laru ini ke tempat yang lain. “Solusi untuk perkembangan Pasar ini adalah dipindahkan untuk peningkatan ekonomi serta melancarkan arus lalulintas yang sering macet,” katanya.
Dikatakannya, “Kita dari DPRD Madina sepenuhnya mendukung pemindahan Pasar ini. Kita akui setiap ada Pekan tradisional di daerah ini Jalinsum ini memang selalu macet, di samping sebagian badan jalan dipakai untuk berjualan, angkutan pedesaan juga parkir di sembarangan tempat untuk menunggu sewa dan menurunkan penumpang. Kita berharap untuk sementara waktu, aparat terkait pro aktif mengatur lalu lintas di daerah ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Madina, Harlan Batubara, SH yang di hubungi mengatakan, upaya menghindari kemacetan setiap minggu pihaknya menurunkan petugas pengamanan ketertiban Laluintas di Pasar tersebut. Namun akibat sempitnya ruas jalan serta sulitnya untuk menertibkan kenderaan angkot yang tidak memiliki parkir serta terminal, pihaknya kewalahan, akibatnya sering macet. (L)

Comments

Komentar Anda