Seputar Madina

PC PMII Madina: Perlu Efek Jera untuk Iqbal Rihanna

Ketua PC PMII Madina Ali Musa/Istimewa.

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Mandailing Natal (PC PMII Madina) mengecam tindakan Iqbal atau Rihanna yang kembali berulah usai meminta maaf akibat perayaan ulang tahun yang menyulut emosi masyarakat Madina.

Ketua PC PMII Ali Musa mengatakan, video Iqbal terbaru menunjukkan tidak ada rasa bersalah dari yang bersangkutan.

“Video yang saat ini viral usai permintaan maaf itu menunjukkan tidak adanya rasa bersalah dari yang bersangkutan,” katanya.

Untuk itu, jelas Ali Musa, perlu tindakan tegas berupa pemberian sanksi agar ada efek jera.

“Iqbal sudah minta maaf dan kita tahu MUI dan Kapolres juga telah menginisiasi itu, tapi video usai permintaan maaf itu benar-benar telah menyakiti hati kita. MUI dan Kapolres seperti tidak dihargai oleh pelaku,” sebutnya.

PC PMII, tambah Musa, khawatir jika tidak ada tindakan tegas akan muncul kejadian serupa di masa mendatang.

“Perlu tindakan keras dan pemberian sanksi agar ada efek jera. Kita takut dan khawatir kejadian serupa terulang karena mereka menilai hal ini biasa saja,” terang Musa.

Selain itu, PC PMII juga menyayangkan kehadiran Ketua DPRD pada acara ulang tahun yang menyita perhatian dengan adanya tari ular diperagakan waria.

“Dan kami sedikit kecewa kepada Ketua DPRD Mandailing Natal, karna di acara tersebut beliau hadir namun beliau membiarkannya seolah tutup mata akan hal tersebut,” tutupnya.

Terkait kehadirannya pada acara tersebut, Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis mengaku tidak mengetahui adanya tari ular tersebut.

“Yang saya tahu acara ulang tahun itu adalah ulang tahun warga biasa. Acara itu ulang tahun saudara Rihanna dan undangannya tertuju kepada anak dan keluarga saya. Siapa pun yang mengundang saya di hal positif selagi ada waktu saya hadir,” jelas Erwin.

Untuk diketahui, Iqbal merayakan ulang tahun di Cafe Dapoer Nenek dengan menampilkan tari ular. Perayaan ini dikecam berbagai pihak karena menampilkan para waria yang dinilai menyalahi adat, norma, dan agama.

 

Peliput: Roy Adam

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.