PANYABUNGAN BARAT (Mandailing Online) – Pemkab Madina didesak menurunkan tarif angkutan umum, menyusul penurunan harga BBM oleh Pertamina per 1 April 2016, termasuk bensin dan solar.
Organda (Organisasi Angkutan Darat) Madina juga didesak melakukan kajian bagi perubahan tarif itu dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah.
“Ini merupakan penurunan harga BBM yang kedua kalinya, sehingga penurunan itu sudah mencapai sekitar Rp 400 per liternya,” kata Hosman Hasibuan, Ketua Forum Peduli Panyabungan Barat kepada Mandailing Online, Jum’at (8/4/2016).
“Untuk menjaga keseimbangan ekonomi masyarakat, pengusaha angkutan sudah dapat melakukan penyesuaian tarif angkutan umum,” ujarnya.
Dikatakannya, tarif angkutan umum belum pernah turun setelah kenaikan pasca pencabutan subsidi harga BBM oleh pemerintah beberapa tahun lalu. Kini setelah harga BBM turun yang kali kedua, pun tarif angkutan umum tak juga diturunkan.
“Penyesuaian tarif angkutan umum dalam waktu dekat ini sangat berpengaruh pada keseimbangan ekonomi masyarakat, terutama bagi pelajar yang setiap hari menggunakan angkutan umum,” imbuh Hosman yang juga ketua PAC PDI Perjuangan Panyabungan Barat itu.
Dikatakannya, bahwa penurunan yang sudah berjumlah sekitar Rp 400 -500 tersebut, pengusaha angkutan umum sudah dapat menyesuaikan tarif angkutan umum.
Hosman berharap, pihak-pihak terkait juga melihat hal ini sebagai satu langkah strategis untuk sedikit-banyaknya mengurangi beban masyarakat, utamanya di Panyabungan Barat.
Organda (Organisasi Angkutan Darat) sudah saatnya melakukan kajian untuk memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam penetapan tarif baru angkutan umum.
“Saya pakai isitilah penyesuaian terhadap besaran tarif ini, karena yang paling mungkin yang sekecil apa pun akan berarti bagi masyarakat pengguna angkutan umum. Kan BBM-nya sudah dua kali turun, kan wajar saja jika tarif angkutan umum juga turun,” jelasnya.
Editor : Dahlan Batubara