PANYABUNGAN (Mandailing Online)- Pemkab Mandailing Natal (Pemkab Madina) sudah mengajukan ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) agar padi Siganteng diakui sebagai satu varietas tersendiri.
Demikian diungkapkan Plt Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution, kemarin terkait salah satu upaya pengembangan padi Siganteng di Mandailing Natal.
Padi Siganteng merupakan varietas padi yang memiliki tingkat produksi bulir tinggi dan mampu menghasilkan produksi gabah sebanyak 9 ton per hektar, jauh diatas varietas lain di Indonesia yang masih di angka 7,2 ton per hektar.
Padi Siganteng ini ditemukan oleh seorang petani di Desa Huraba Kecamatan Siabu, Madina yakni almarhum Erwin Hasibuan pada tahun 2009 lalu. Padi Sigenteng ini dikembangkan melalui sistem galur dari varietas Mira 1.
Sebagai pengormatan kepada Almarhum Erwin Hasibuan ini salah satu upaya yang dilakukukan Pemkab Madina adalah pengakuan oleh lembaga resmi atas keberadaan varietas Siganteng ini.
Plt Bupati juga menyatakan pihaknya tengah memprogramkan pemakaian padi Siganteng secara massal di kalangan petani Madina mengingat tingkat produksinya teramat tinggi.
“Kita dari Pemkab Mandailing Natal sangat berterimakasih kepada Alm Erwin Hasibuan salah seorang petani di Desa Huraba yang telah dapat menemukan bibit padi yang dianggap unggul di Kabupaten mandailing Natal ini, bahkan bibit padi yang ditemukan tersebut berdasarkan informasi yang kita terima hasil panennya dapat mengalahkan hasil panen secara nasional,” sebut Dahlan.
Lebih lanjut disapaikan Dahlan bahwa pemakaian varietas Siganteng ini diproyeksi mamp mendongkrak produksi gabah di Madina secara luar biasa jika varietas ini dipakai mayoritas petani di Madina.
“Untuk itu kita sangat berharap dalam waktu dekat ini pihak BPSB dapat sesegera mungkin turun ke Kabupaten Mandailing Natal untuk melakukan penelitian sehingga padi Siganteng ini menjadi varietas unggulan dari Kabupaten Mandailing Natal ini,” harap Dahlan.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara