Panyabungan,- Sejak awal tahun 2010 sampai sekarang pembicaraan masyarakat di seputar Mandailing Natal masih menyoroti masalah pengangkatan Sekdes menjadi PNS, masalah ini ini semakin hangat dibicarakan akibat dari Sekdes yang divrifikasi tim Pemkab Madina sampai saat ini masih mengundang tanda tanya, sungguh mengherankan penetapan dari pemkab Madina untuk sekdes menjadi PNS sampai saat ini belum final padahal di kabupaten-kabupaten lain masalah ini sudah selesai setahun yang lalu.
Namun kendala sekdes dadakan banyak bermunculan seperti jamur di musim penghujan kita misalkan waktu itu Seorang sekdes yang berdomisili disuatu desa dipromosikan menjadi sekdes didesa lain. Padahal pemkab madina yang menyikapi pengangkatan sekdes menjadi PNS mengutamakan putra desa itu sendiri yang dilatar belakangi pendidikan SLTP/SLTA.
Namun sungguh diluar dugaan; kita misalkan saja di Panyabungan Timur, ketika berlangsungnya Vrifikasi ternyata ada calon sekdes yang akan diangkat menjadi PNS berdomisili di pusat diluar ibukota kecamatan Panyabungan timur dihunjuk menjadi calon sekdes di arah timur Madina, artinya calon sekdes dikarbit menjadi sekdes.
Hal itu di duga terjadi didesa Tanjung Kecamatan Panyabungan Timur menurut isu bukan putra desa setempat melainkan dari daerah lain yang bernama makmur.
Dari informasi tersebut para tokoh masyarakat desa tersebut diduga telah menerima uang pelicin mencapai belasan juta rupiah agar calon sekdes dari desa lain itu diakui pernah menjadi sekdes/warga desa tanjung. Padahal keputusan dari masrakat atas penyetujuan pengajuan sekdes yang rencana diangkat menjadi Sekdes didesa itu belum pernah dimusyarahkan dengan warga. Untuk Namun para warga desa meminta kepada pihak pemda dan bawasda untuk meninjau kembali pengusulan pengangkatan sekdes menjadi PNS pada desa Tanjung agar nantinya aspirasi rakyat tidak terkhianti.
