Arus Sungai Makin Tinggi Oleh Curah Hujan
Pengerjaan jembatan yang berada di Jalur Lintas Tengah Sumatera, titik Desa Gunung Tua, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) itu kini dihadapkan dengan kondisi curah hujan yang tinggi dalam dua pekan terakhir.
Sungai Rantopuran yang melintasinya, meluap pekan lalu menyusul mulainya musim penghujan. Luapan arus sungai dikhawatirkan terus meningkat jika curah hujan terus tinggi. Pihak Kontraktor pun harus berpacu melawan arus sungai yang kian membesar.
Enda Nasution, warga setempat, Minggu (21/10) mengatakan arus sungai menerjang salah satu tiang penyangga rangka jembatan. Tiang penyangga itu berbahan batang kelapa.
Guyuran hujan yang terus menerus dalam beberapa hari itu sempat membuat panik warga bertempat tinggal disekitar bantaran sungai Aek Rantopuran menyaksikan tiang penyangga rangka jembatan oleng.
“Hujan yang tak henti menjelang malam hari itu, membuat warga berjaga-jaga, khwatir terjadi lagi banjir apalagi pembangunan jembatan yang sedang berlangsung tidak terlepas dari terjangan arus sungai yang cukup deras,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gungtua Tonga, Fakhruddin Batubara mengatakan tetap menghimbau terhadap warganya untuk bersiaga mengingat cuaca dalam beberapa hari ini tidak menentu.
Diakuinya, tiang peranca jembatan yang oleng empat membuat dia bersama perangkat desa lainnya khwatir pembangunan akan terkendala.
“Untuk itu kami berharap kepada kontaktor untuk memperbaikinya, agar dalam pembangunannya tidak terkendala,” harapnya.
Pengakuan senada juga disampikan Kissan, pengemudi angkutan umum jurusan Panyabungan-Siabu, bahwa dia sempat melihat terjangan arus deras Sungai Rantopuran menghantam peranca jembatan.
“Ketika hujan cukup deras saya melihat arus menghantam peranca, memang sempat membuat kita khwatir pembangunan jembatan terkendala, padahal jembatan ini merupakan jalan utama, maka kita mengharapkan pembangunannya cepat selesai,” katanya. (mar)
Comments
Komentar Anda