Panyabungan. Dalam memeringati hari lahir PPP ke-39, DPW PPP Sumut menggelar berbagai acara seperti halaqah (pertemuan) ulama se-Tapanuli bagian Selatan. Dengan halaqah ini, PPP Sumut ingin menjalin silaturahmi dengan para ulama Tabagsel, termasuk dalam hal mengenai kemaslahatan ummat dan pembahasan mengenai hukum agama.
Halaqah Ulama ini dipusatkan di Masjid Agung Nur Alannur, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Jumat (6/1), dihadiri Asisten Ekomomi Kesejahteraan Sosial Pemkab Madina, HM Syafei Lubis MSi, Ketua DPW PPP Sumut H Fadli Nurzal SAg, pimpinan tokoh ormas Islam, pimpinan seluruh pondok pesantren se-Tabagsel, ketua DPC PPP se-Tabagsel dan seribuan kader PPP.
H Fadli Nurzal saat menyampaikan sambutan mengatakan, PPP adalah milik seluruh umat Islam di Indonesia, tanpa melihat adanya perbedaan organisasi Islam itu sendiri. Ia mengatakan, PPP adalah satu-satunya partai yang mengatakan dirinya sebagai Partai Islam
“PPP tidak mengenal kalangan atau basis organisasi masyarakat, PPP bukan hanya milik NU, begitu juga bukan hanya milik Muhammadiyah, juga bukan milik Al-Wasliyah, Perti, Persis atau organisasi apapun. Tetapi PPP adalah milik semua umat Islam. Hanya PPP yang berani mengatakan dirinya sebagai Partai Islam,” kata Fadli.
Dia menegaskan, saat ini PPP adalah partai tertua yang ada di nusantara. Pihaknya tetap pada prinsip dasar perjuangannya, dan tidak akan pernah meninggalkan Ulama. Sebab, ulamalah pendiri PPP.
Kata dia, sebagai sebuah partai, PPPP telah banyak melahirkan kader partai dan telah banyak memberikan jasa dalam perjuangan NKRI, termasuk perjuangan reformasi.
”PPP memiliki banyak peran dalam pembangunan bangsa, termasuk dalam memerjuangkan aqidah agama Islam. Ini akibat dukungan yang terus mengalir dari seluruh tokoh-tokoh ulama dan masyarakat Islam, artinya ulama merupakan jantung dari partai ini,” ujarnya
Dalam acara tersebut, selain bersilaturahmi para pengurus PPP Sumut juga mengunjungi para ulama di Tabagsel yang dipusatkan di Madina.
”Masih menempel dalam ingatan kita bahwa Madina pernah mengukir sejarah di Sumut. Wilayah ini berhasil mengantarkan PPP sebagai pemenang Pemilu tahun 1999. Keberhasilan ini jangan kita buat sebagai sejarah saja, melainkan kita jadikan sebagai acuan untuk kembali meningkatkan program kita dalam menghadapi perhelatan politik di masa akan datang,” ujarnya.
Ia yakin ketika semua kader partai memiliki iktikad dan niat yang sama, yakni membangun kejayaan yang pernah ada. “Dan hal itu pasti akan bisa diraih kembali,” tegas Fadli.
(zamharir rangkuti.medanbisnis)
