PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pertemuan segi tiga antara Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution, Wakil Ketua DPRD Madina Ja’far Sukheri Nasution dengan Direktur PT.SMGP (Sorik Merapi Geothermal Power) Peter Hobart yang berlokasi di salah satu tempat di Madina pada 10 Oktober 2014 lalu berbuntut panjang.
Pasalnya pimpinan DPRD Madina, kamis (27/11) mulai mempertanyakan legalitas kehadiran DPRD Madina yakni H.Muhammad Ja’far Sukheri Nasution yang membubuhkan tandatangan pada notulen rapat pertemuan yang diduga membahas kelanjutan aktivitas PT.SMGP di Madina.
Ketua DPRD Madina, Hj.Leli Hartati,S.Ag, Kamis (27/11) mengungkapkan bahwa DPRD Madina secara kelembagaan tidak pernah diundang untuk menghadiri pertemuan itu. Sehingga pertemuan itu tanpa sepengetahuan ketua DPRD Madina.
“Saya mengetahui adanya notulen rapat antara Bupati dan PT.SMGP yang dihadiri wakil ketua DPRD Madina setelah adanya Rapat Dengar Pendapat antara Komisi III dengan pihak PT.SMGP,” kata Leli Hartati.
Ditegaskannya, kehadiran wakil ketua DPRD Madina pada pertemuan itu tidak pernah ada izin baik secara lisan maupun tertulis untuk mengikuti pertemuan segitiga itu.
“Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak pernah memberikan izin, baik secara lisan maupun secara tertulis untuk mengukuti rapat tersebut,” katanya tegas.
Terkait dengan itu, Leli Hartati mengaku telah memanggil Ja’far Sukheri Nasution untuk dimintai penjelasan. Dan Ja’far Sukheri Nasution, dan Ja’far Sukheri Nasution mengakui hadir dalam pertemuan itu bukan sebagai anggota maupun wakil ketua DPRD.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara
