Seputar Madina

Polisi Temukan Ladang Ganja dari Helikopter

10 Ribu Batang Ganja Dicabut dari Tor Sihite

MADINA-
Sedikitnya sepuluh ribu batang ganja dengan variasi usia dicabut dari tiga hektare lahan yang tersebar di pegunungan Tor Sihite, Madina, kemarin (12/1). Penemuan ini merupakan kali pertama sekaligus terbesar di awal Januari. Rencananya, polisi akan memberangus ladang ganja lainnya secara rutin selama dua bulan sekali.
Sekitar 100-an personel dari Polres Tapsel, Satpol PP, dan gegana, turun ke lokasi selama dua hari, mulai Rabu hingga Kamis (12/1). Operasi ini juga melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN), Direktorat Narkoba Poldasu, Polres Madina, dan Pemkab Madina.
Rombongan yang dipimpin Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Pol Beni Mamoto, Kepala BNN Madina AKBP Eddy Mashuri, Wakil Bupati Madina Dahlan Nasution, dan Kasat Narkoba Polres Madina AKP Hendra, berangkat dari Polres Madina Rabu (11/1) pagi sekira pukul 09.00 WIB.
Sebagian lewat jalur udara dengan menggunakan Helikopter Polisi P-3101. Sebagian lagi lewat jalur darat, yakni dari Kecamatan Panyabungan Timur. Mengingat medan yang dipenuhi bukit terjal, tim yang berangkat lewat jalur darat terpaksa menginap di lokasi.
Lalu, pada Kamis (12/1), tim berhasil menemukan lahan ganja sekitar 3 hektare (akumulasi dari tempat terpisah). Dan, dari tiga hektare itu, tim menemukan sekitar 10 ribu batang ganja termasuk bibit yang masih berusia sekitar satu atau dua minggu.
Menurut Brigjen Pol Beni Mamoto didampingi Wakil Direktur Narkoba Polda Sumut AKBP Afriyanto SIK, Wabup Madina, operasi ini merupakan program pemberantasan narkoba secara nasional. Sebab, menurut BNN Kabupaten Madina merupakan pemasok ganja terbesar setelah Nangroe Aceh Darusallam (NAD).
Dijelaskan Beni, dampak produksi ganja bukan hanya untuk daerah tetapi itu akan berdampak luas, termasuk di Jakarta. BNN meyakini upaya pemusnahan ke sumber-sumber atau produksinya akan membantu proses penindakan dan peredaran narkoba.
BNN sendiri, terang Beni, akan melaksanakan operasi ini secara terus-menerus dan berkesinambungan. “Operasi ini merupakan tahapan dalam pemberantasan narkoba. Kami yakin ganja yang berasal dari Madina ini akan sampai ke Jakarta. Ngapain kita menguras tenaga memberantas ganja di Jakarta, kalau kita tahu di mana sumbernya? Artinya, prioritas pertama kita adalah pembasmian terhadap sumber-sumbernya. Kita akan jalan terus sampai tuntas hingga ke akar-akarnya. Sekali dalam dua bulan kami akan melakukan pemusnahan lahan ganja ke Madina,” jelas Beni.
Dilanjutkannya, apabila lahan-lahan telah berhasil dimusnahkan maka BNN akan melakukan sosialisasi ke seluruh masyarakat di sekitar Tor Sihite, untuk mengalihkan profesi. Dan hal ini sudah dilakukan BNN Madina terhadap warga.
Beni juga menyampaikan apresiasi terhadap Pemkab Madina yang telah memfasilitasi bagaimana upaya untuk menyadarkan masyarakat sekitar penemuan lahan untuk mengalihkan profesinya. Misalnya bertani sayur-mayur, beternak, dan lainnya.
“Kita juga mempunyai program yang telah disosialisasikan kepada warga sekitar lahan ganja. Tujuannya, bagaimana agar mereka beralih profesi, dan meningkatkan kesadaran hukum berbangsa,” tambahnya.
Kepala BNN Madina AKBP Eddy Mashuri Nasution juga mengatakan hal senada tentang operasi lanjutan. Pihaknya sendiri juga telah melaksanakan penyuluhan-penyuluhan tentang narkoba ke seluruh masyarakat terutama bagi pelajar di Madina.
“Kami sudah melakukan penanganan masalah narkoba ini dengan melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat. Ini merupakan program nasional untuk mengantisipasi peredaran narkoba,” ungkapnya.
Untuk diketahui, tim baru tiba di Panyabungan pada Kamis (12/1) sekira pukul 13.00 WIB. Dan seluruh barang bukti dibawa ke Jakarta. (wan.metrotabagsel)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.