Seputar Madina

PT SMGP Harus Beberkan Dampak Negatif Geothermal


Panyabungan,
PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang akan melaksanakan eksplorasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) diminta melaksanakan sosialisasi secara terbuka terhadap masyarakat.

Permintaan itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Keluarga Besar Mahasiswa Mandailing Natal (PP Gabema Madina) Agussalam Nasution kepada Tim Sosialisasi Pembangunan Sorik Marapi Geothermal saat pelaksanaan sosialisasi geothermal oleh PT SMGP terhadap masyarakat Sibanggor Julu di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Jumat (25/03/2011).

Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Hukum ini mengaku sangat kecewa dengan pelaksanaan sosialisasi sebelumnya, dimana pada saat itu berdasarkan informasi dari masyarakat peserta sosialisasi dibatasi oleh oknum Camat dengan cara mengundang beberapa orang saja dari setiap desa.

“Pelaksanaan sosialisasi seperti itu tentunya sangat tidak efektif dan terkesan ada yang ditutup-tutupi. Kita sangat mengapresiasi sosialisasi yang dilaksanakan hari ini, dimana pesertanya bebas datang siapa saja tanpa ada pembatasan, sosialisasi seperti ini kita harapkan terus dilanjutkan ke setiap desa yang bersentuhan langsung dengan proyek geothermal yang akan dibangun,” ujar Agussalam.

Agussalam juga meminta supaya dalam materi sosialisasi yang disampaikan jangan hanya yang baik-baiknya saja, dampak negatif dari kehadiran geothermal itu juga harus disampaikan kepada masyarakat.

“Saya melihat bahwa dalam sosialisasi ini pihak SMGP hanya menyampaikan hal-hal yang tidak begitu urgen dan kurang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seyogianya materi yang disampaikan itu adalah hal-hal yang menyangkut dan bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat dan alam sekitar, seperti bagaimana dampak lingkungannya, dampak sosial dan ekonominya, bagaimana nantinya proses ganti rugi lahan, rekrutmen ketengakerjaan, dampak ekologinya dan dampak-dampak lain yang ditimbulkan oleh geothermal tersebut,” ujarnya.

Ini yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Karena masyarakat masih awam, jadi harus dijelaskan kepada mereka oleh pihak SMGP. Agussalam melihat penyampaian mengenai materi dampak ekologi dan lingkunagn ini terkesan dihindari oleh tim sosialisator, padahal nanti yang akan merasakan dampak dari semua ini adalah masyarakat yang bermukim di sekitar proyek geothermal.

Agussalam yang pernah menjadi penyuluh lingkungan pada Yayasan Hayati Indonesia (YHI) ini juga meminta supaya pihak SMGP jangan hanya beralasan bahwa kajian Amdal mengenai Geothermal Sorik Marapi ini belum usai.

“Ini tahapan sosialisai, dampak negatif dari geothermal pada tahap sosialisai ini juga harus disampaikan,” tegas Agussalam. (BS-028)
Sumber : Beritasumut

Comments

Komentar Anda