Seputar Madina

Pupuk Terlambat, Panen Padi Diperkirakan Merosot

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Para petani di Siabu, Mandailing Natal dongkol. Pasalnya, hasil panen di musim tanam ini akan merosot akibat keterlambatan pendistribusian pupuk ke tingkat petani.

“Waktu diperlukan pupuk tak ada. Ehh, menjelang padi berbulir pupuk pun dayang. Untuk apa lagi itu. Terlambat sudah.!!!!!,” kata Juan, (38), petani di Desa Huraba Kecamatan Siabu, Rabu (22/1/2014).

Selain keterlambatan kedatangan pupuk, petani saat ini juga dihadapkan pada kebijakan pemerintah yang mengurangi kuota pupuk bersubsidi. Seperti kata pepatah: sudah jatuh tertimpa tangga.

Kondisi ini jelas merupakan gambaran betapa pemerintah belum belajar dari masa-masa sebelumnya soal kelangkaan pupuk. Juga belum menunjukkan kemauan pemerintah terhadap sektor pertanian yang notabene merupakan ujung tombak ekonomi mayoritas rakyat Indonesia.

Juan menyatakan sulitnya mencari pupuk di tingkat pengecer menyebabkan dia tidak memupuk tanaman padinya.

“Sejak mulai tanam hingga kini padi menguning, pupuk sangat sulit,” ungkapnya seraya melanjutkan bahwa dia dan petani lain sudah mencari ke luar desa bahkan ke luar kecamatan, toh pupuk tetap langka.

Tadok (40) petani lainnya mengakui hal serupa. Menurutnya, tanda-tanda merosotnya hasil panen sudah mulai terlihat, dimana malai padi tidak terlalu rimbun.

“Memang semalam pupuk ada masuk. Tetapi untuk apa. Terlambat. Ini kan sudah menjelang panen,” katanya bernada kesal.

Peliput`: Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.