Berita Nasional, Pendidikan

Sarjana yang Menganggur Meningkat


JAKARTA : Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyatakan bahwa besarnya nilai ekspor tidak serta merta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, jumlah pengangguran terdidik di Indonesia justru meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per Agustus 2010, tingkat pengangguran lulusan universitas sebesar 11,92 persen. Sedangkan pengangguran lulusan sekolah dasasr ke bawah hanya 3,81 persen.

Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Syahrial Loetan mengatakan bahwa tingkat pengangguran terdidik lebih besar akibat lapangan kerja yang diciptakan sektor padat tenaga kerja sangat sedikit. Bahkan beberapa tahun terakhir, pertumbuhan sektor manufaktur dan jasa stagnan.

“Sejak krisis moneter 1998, banyak relokasi industri ke Vietnam. Sekarang baru tren kembali ke Indonesia,” kata Syahrial di Jakarta, Kamis 2 Desember 2010.

“Akan ada waktu kosong hingga masalah pengangguran terdidik ini terpecahkan.”

Karena itu, Syahrial menilai ekspor per Oktober 2010 yang mencapai US$14,22 miliar, tidak sepenuh kesuksesan Indonesia. Ekspor tertinggi sepanjang sejarah ini sebagian besar ditopang bahan mentah.

“Harga komoditas yang tinggi membuat ekspor melambung,” kata Syahrial. “Nilai ekspor yang ditopang peningkatan harga komoditas justru sangat berbahaya. Karena harga komoditas sangat fluktuatif.”

Syahrial mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan bahan ekspor yang berkesinambungan. Ekspor tekstil dan produk tekstil serta ekspor sepatu dan alas kaki yang bisa menjadi tumpuan ternyata tidak bisa naik signifikan.

“Saya yakin CPO (minyak sawit mentah) masih laku, tapi apakah sustainable? Tidak dapat dipastikan. Lebih baik tak usah ekspor CPO, tapi ekspor produk yang telah diproses di dalam negeri, sehingga dapat menyerap tenaga kerja,” katanya.(vnc)
Sumber : EksposNews

Comments

Komentar Anda