Serba Serbi

Seperti Apa Istana Nabi Sulaiman?

Lukisan yang menggambarkan pertemuan antara Ratu Sheba dan Nabi Sulaiman                                            (foto : Historia)

 

Catatan sejarah mengungkapkan pertemuan Sulaiman dengan ratu Saba berdasarkan penelitian yang dilakukan negeri tua Saba di Yaman Selatan.

Penelitian yang dilakukan terhadap reruntuhan mengungkapkan bahwa seorang ratu yang pernah berada di wilayah ini hidup antara 1000 hingga 950 SM dan melakukan perjalanan ke utara (ke Yerusalem). Menurut sebagian riwayat, Saba adalah julukan yang diberikan kepada raja-raja yang memerintah di Yaman Selatan.

Berdasarkan keterangan Alquran ataupun kisah-kisah yang terdapat dalam versi Yahudi dan Nasrani, Sulaiman (Solomon) memiliki kerajaan yang sangat istimewa. Kerajaannya dibangun dengan menggunakan ilmu teknologi yang sangat maju pada masanya. Di istananya, terdapat berbagai karya seni dan benda-benda berharga yang mengesankan bagi semua yang menyaksikannya. Pintu gerbang istana terbuat dari gelas. Penyebutan Alquran mengenai Ratu Bilqis yang menyingkapkan pakaiannya karena mengira hal itu adalah air dan ternyata kaca menunjukkan hal itu.

Istana Nabi Sulaiman disebut dengan nama Solomon Temple (Istana atau Kuil Sulaiman) dalam literatur bangsa Yahudi. Saat ini, keberadaan istana Sulaiman sudah tidak ada karena runtuh. Kecuali, hanya ‘Tembok sebelah Barat’ yang tersisa dari bangunan kuil atau istana yang masih berdiri. Oleh orang Yahudi, sisa bangunan kuil itu dinamakan dengan Wailing Wall atau Tembok Ratapan.

Dalam beberapa riwayat, hancurnya istana Sulaiman itu bukan karena runtuh, tetapi diruntuhkan oleh orang-orang Yahudi yang sombong dan angkuh. Hal ini dijelaskan dalam Alquran surah al-Isra ayat 4-7.

Dalam hikayat lain, disebutkan bahwa istana Sulaiman menempati area yang sangat luas dan megah. Konon, pintu istana terbuat dari kayu zaitun dan cemara. Lantainya terbuat dari kaca dan emas. Warna bangunannya berwarna-warni, seperti biru, ungu, hijau, kuning, dan lainnya. Dalam versi Yahudi, disebutkan bahwa warna biru mewakili langit, sedangkan merah mewakili bumi. Ungu, kombinasi dua warna, merupakan pertemuan dari langit dan bumi.

Selain istana Sulaiman, konon di lingkungan istana terdapat bangunan lainnya, seperti gapura yang terletak di sebelah barat daya. Istana Ratu Bilqim dan istana Sulaiman memiliki 32 pilar di pintu gerbangnya. Selain itu, ada pula ruang pengadilan, tempat tinggal para rahib, pintu masuk ke kuil, lapangan atau alun-alun, dan lain sebagainya.

Sumber : Republika Online/Islam Digest Republika

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.