Seputar Tapsel

Siapa Wanita yang Mengaku Istri Mantan Pejabat Pemkab Madina Itu? (bagian 1)

Ken Dedes ilustrasi

 

Pada tanggal 10 April 2017, Basrah Siregar warga Sidimpuan mengadukan nomor seluler 08122415#### ke Polres Sidimpuan atas tuduhan melakukan teror SMS dan telefon kepadanya dan istrinya.

Pemilik nomor peneror itu seorang wanita, karena selain SMS, wanita itu juga dinyatakan pernah  via telefon melakukan teror lisan.

Wanita peneror via SMS itu mengaku istri H mantan pejabat Pemkab Madina.  Wanita itu menuduh istri Basrah berinisial I mengejar dan ingin berselingkuh dengan suaminya H.

Dan ternyata, wanita peneror itu bukan istri H. Sebab, H sendiri telah bertemu dengan Basrah. Dari hasil pembicaraan antara Basrah dengan H ternyata istri H tidak pernah melakukan teror SMS kepada Basrah dan I.

Usai pertemuan antara Basrah dengan H itu akhirnya Basrah melakukan pengaduan ke Polres Sidimpuan.

Dan pihak Polres Tapsel sejauh ini telah mendalami kasus itu. Tentunya, selanjutnya polisi akan melakukan pengusutan dan penyidikan terhadap keberadaan wanita peneror itu.

Lantas siapa wanita peneror via SMS itu? Apa motifnya sehingga dia melakukan teror SMS kepada Basrah dan istrinya?

Apakah wanita peneror itu memiliki target hendak merusak rumah tangga Basrah? Bisa jadi, sebab, berdasar pengakuan Basrah yang dilansir Medan Bisnis.com, wanita peneror itu sempat menyatakan agar Basrah menjaga istrinya supaya tak mengganggu dan tak mengejar-ngejar H. Wanita itu seperti hendak menegaskan bahwa I hendak berselingkuh dengan H.

Penegasan wanita itu seolah memberikan indikasi bahwa wanita itu  memiliki tingkat kecemburuan yang tinggi. Kondisi cemburu yang kental itu menyebabkan kekalutan dan berimplikasi pada teror sms dan telefon.

Pertanyaan lanjutan tentunya adalah, apakah I melakukan affair dengan H sehingga wanita peneror itu cemburu dan merasa ada saingan? Atau bisa jadi I tak memiliki hubungan affair dengan H dan hanya dugaan wanita itu saja sehingga melakukan teror SMS kepada I. Semuanya memiliki kemungkinan-kemungkinan. Dan pihak polisi tentunya sedang mengkaji dan menganalisanya.

Pertanyaan selanjutnya, siapa wanita peneror itu? Sumber yang layak dipercaya kepada Mandailing Online pada hari Jum’at (19/5/2017) lalu menyebutkan bahwa wanita peneror itu berdomisili di Panyabungan, Mandailing Natal.

“Dia buka istri H. Dia hanya mengaku-ngaku istri H saja,” kata sumber itu.

Melacak identitas wanita peneror ini boleh jadi sangat mudah jika I dimungkinkan mengenal wanita itu,  pihak polisi akan mudah melakukan pelacakan.

Tetapi, bisa juga agak sulit bilamana I  tak mengenal wanita itu, dan ponsel wanita itu gagal juga dilacak oleh polisi.

Namun, bisa jadi H mengenal wanita itu. Jika H buka mulut, tentu identitas wanita itu akan dikenali. Itu berarti, kartu AS berada di tangan H. (bersambung)

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.