Salah seorang siswi Kelas II SMP Negeri 1 Sinunukan, Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Jumat (18/02/2011) lalu melahirkan di sekolah. Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan intim dengan abang kandung.
Kejadian ini terbongkar setelah siswi Kelas II C berinisial YS ini melahirkan di bawah pohon sawit yang masih berada di lingkungan sekolah. Saat melahirkan YS sempat meminta tolong kawannya agar dibantu.
Kepala SMPN 1 Sinunukan Suriyadi yang berhasil dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (22/02/2011), membenarkan muridnya berinisial YS melahirkan di belakang sekolah tepatnya di bawah pohon sawit.
Kejadiannya setelah pulang sekolah sekitar pukul 14.00 WIB. YS yang melahirkan di belakang sekolah sempat meminta bantuan kawannya dan kawannya tersebut kemudian meminta bantuan ibu penjaga kantin sekolah.
Apakah pihak sekolah sebelumnya tidak mengetahui YS hamil? Kepala Sekolah menjawab, dia juga kaget mendengar peristiwa tersebut. Setelah ditanya kepada Wali Kelasnya, Wali Kelas YS ternyata sudah pernah memanggil orang tua YS setelah melihat kejanggalan perut YS.
Namun pengakuan orang tua YS ketika itu, anaknya menderita penyakit tumor di perut. Lantas Wali Kelas menganjurkan agar YS dibawa berobat. Orang tua YS kemudian menjawab, keluarganya kekurangaan biaya, terang Suriyadi.
Lanjut Suriyadi, ia baru mengetahui kejadian ini setelah YS melahirkan. Sewaktu Wali Kelas memanggil orang tua YS, Wali Kelas tidak ada cerita. Itu makanya Suriyadi kaget setelah mendengar peristiwa tersebut.
Lanjutnya, setelah mendengar kejadian ini pada hari itu juga pihak sekolah membawa YS ke Kepala Dusun Batang Lobung. Kemudian Kepala Dusun Lobung memanggil polisi.
Pengakuan YS di hadapan Kepala Dusun Lobung, polisi serta pihak sekolah, anak yang dilahirkannya merupakan hasil perbuatan abang kandungnya sendiri. Saat ini YS sudah dikeluarkan dari sekolah, papar Suriyadi.
Sekretaris Dinas Pendidikan Madina KH Batubara ketika dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan bahwa salah seorang siswi SMPN 1 Sinunukan melahirkan di sekolah. “Sampai saat ini kita belum ada menerima laporan. Walapun begitu saya akan menanyakan kepada kepala sekolahnya,” ujarnya. (BS-026)
Sumber : Beritasumut