Pendidikan

SMPN 2 MBG Kekurangan Mobiler


MADINA-
SMPN 2 Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), Madina saat ini sangat membutuhkan mobiler yang mendukung proses belajar mengajar. Mobiler yang dibutuhkan adalah meja dan bangku belajar.
Karena keadan ini, saat ini masih banyak siswa yang tak ada tempat duduknya dan dengan terpaksa dalam 1 unit bangku ada 2 siswa yang duduk. Di samping itu SMPN 2 Muara Batang Gadis juga membutuhkan pagar sekolah karena setiap hari siswa terpaksa membersihkan kotoran ternak yang masuk ke lokasi sekolah
Hal ini disampaikan oleh Kepala SMPN 2 Muara Batang Gadis, Mawardi kepada METRO, Jumat (29/7) didampingi sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda di Panyabungan.
Dikatakan Mawardi, SMPN 2 Muara Batang Gadis telah beroperasi pada tahun 2003 lalu dan jumlah siswa dari tahun ke tahun semakin bertambah. Saat ini jumlah siswa di sekolah itu sebanyak 212 orang. Dengan jumlah sebanyak itu pihak sekolah menghadapi sejumlah kendala dan terutama pada masalah mobiler di dalam ruang belajar.
”Kami saat ini sangat membutuhkan sarana dan prasarana dalam menjalankan proses belajar mengajar yakni meja dan kursi sebanyak 60 buah dan meja sebanyak 30 buah,” tuturnya
Ditambahkannya, SMPN 2 ini juga sangat membutuhkan bantuan dana untuk pemasangan pagar di halaman sekolah. Pasalnya, selama ini setiap hari ternak milik masyarakat selalu masuk ke lokasi sekolah sehingga kotorannya tertinggal di lokasi sekolah.
”Terpaksalah para siswa harus gotong-royong setiap hari membersihkan kotoran terbak,” tambahnya
Tokoh masyarakat Muara batang gadis, H Amiruddin yang juga salah seorang anggota DPRD Madina kepada METRO mengatakan bahwa kondisi ini sudah selayaknya diperhatikan oleh Pemkab Madina, apalagi dikataka H Amir salah satu visi-misi Bupati-wakil bupati Madina yakni meningkatkan kualitas pendidikan di Madina.
Kami harap Disdik Madina jangan menutup mata atas kondisi ini. Artinya, kami Pemkab Madina harus membantu anggaran untuk melengkapi kekurangah mobiler itu, dan juga bisa mengalokasikan anggaran pembuatan pagar” sebutnya.
Sementara, Ketua Pantai Marat Mandailing Foundation, Kobol Nasution mengatakan, kondisi sekolah ini memang sungguh memperihatinkan. “Kekurangan mobiler ini seharusnya tak terjadi di Madina mengingat program pemerintah yang menyoroti dunia pendidikan. Kami sangat berharap Pemkab Madina melihat kondisi ini dan membantu siswa belajar,” katanya.(wan/mer)
Sumber : metrosiantar.com

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.