SMPN 7 Sipirok di Desa Pangaribuan, Kecamatan Sipirok, Tapsel membutuhkan tambahan guru. Pasalnya, sekolah yang baru menerima siswa baru pada Tahun Ajaran (TA) 2011/2012 hanye memiliki 3 guru, 1 tata usaha (TU).
Parahnya lagi keberaan guru di SMPN 7 yang berada di pelosok Kecamatan Sipirok tersebut, dari 3 guru hanya 1 guru yang berstatus PNS sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah, sedangkan 2 lagi hanya merupakan tenaga kerja sukarela (TKS) yang bersedia mengabdikan diri untuk kemajuan dunia pendidikan di wilayah tersebut dengan menerima materi yang belum jelas.
Kendati memiliki 3 guru dan 1 TU, namun kondisi tersebut jelas masih kekurangan tenaga pengajar dan dipastikan akan berdampak pada Proses Belajar Mengajar (PBM) yang tidak semulus sekolah lainnya.
“Saat ini kami hanya ada 3 guru dan 1 orang TU. itupun baru saya yang berstatus PNS sedangkan yang lainnya sifatnya masih membantu. Terus terang kami sangat membutuhkan tambahan guru, agar PBM dapat berjalan dengan baik,” ujar Kepala SMPN 7 Sipirok, Dermawan Siagian kepada METRO Sabtu (16/7) lalu.
Dengan jumlah siswa perdana yang mencapai 30 di SMPN 7 tersebut, tentunya sangat membutuhkan tambahan guru. Di samping itu, perlengkapan untuk menunjang PBM juga sangat minim, sehingga anak-anak masih mengikuti PBM dengan apa adanya.
“Namanya juga sekolah baru, mudah-mudahanlah secara perlahan semua keperluan dan penunjang PBM dapat diatasi,” katanya.
Menanggapi ungkapan Kepala SMPN 7 Sipirok, anggota Komisi IV DPRD Tapsel, H Gunbawan Siregar mengatakan, kondisi tersebut sudah selayaknya diperjuangkan dan secepatnya akan mendesak pemerintah melalui Disdik Tapsel agar memperhatikan kebutuhan di sekolah yang baru berdiri tersebut.
“Bagaimanapun pola pendidikan dan berbagai faktor penunjang kelancaran PBM di sekolah ini harus sama dengan SMPN lainnya di Tapsel, dan nantinya ini akan menjadi masukan yang berharga bagi kita untuk disampaikan ke Pemkab,” tuturnya. (ran/mer)
Sumber : Metro_Tabagse
Pos-pos Terbaru
- Kepribadian Anak Tergantung Sistem yang Diterapkan
- Perkuat Argumentasi Hukum. Kuasa Hukum Cabup-Cawabup Madina Serahkan Puluhan Alat Bukti ke MK
- Tambang Emas Ilegal di Sininjom MBG Terus Beroperasi. Sulitnya Akses Lokasi Diduga Disengaja Pelaku Untuk Menghindari Petugas
- Oknum Guru PPPK yang Jadi Anggota BPD di Madina Akhirnya Mundur
- USB STAIN Madina Jadi UKM Terdepan dan Terpopuler Bagi Kalangan Mahasiswa
Most Used Categories
- Seputar Madina (4,925)
- Berita Sumut (1,418)
- Seputar Tapsel (439)
- Berita Nasional (917)
- Artikel (725)
- Politik Madina (283)
- Berita Foto (255)
- Budaya (254)
- Pendidikan (173)
- Dakwah (150)
Semakin tak menentu aja pendidikan di Sipirok ini,banyak tenaga pengajar lulusan dari UMTS dan UNIMED yang bisa diberdayakan tapi kenapa sangat susah masuk atau diterima sebagai guru honorer ataupun PNS, sehingga pengangguran membludak di Sipirok sana, ironis. Kalaupun bisa masuk sebagai honorer salary tidak mencukupi karena untuk biaya operasional kesana aja gak sanggup pemda nyediainnya…