Seputar Madina

Soal Jalan ke Batu Tunggal, Tokoh Simangambat Angkat Bicara

Mangaraja Martua Hasibuan dan Hidayat Hasibuan usai wawancara dengan Mandailing Online di cafe Hotel Rindang, Panyabungan, Senin (19/8/2019)

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Tokoh masyarakat Kelurahan Simangambat Kecamatan Siabu, Mandailing Natal angkat bicara soal pembukaan jalan dari jembatan Muara Sada menuju bendungan Batu Tunggal.

“Bupati tidak pernah menyentuh tanah masyarakat, tetapi hanya merapikan pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Muara Sada,” ungkap Hidayat Hasibuan didampingi Ketua Dewan Kelurahan Simangambat, Mangaraja Martua Hasibuan kepada Mandailing Online di Panyabungan, Senin (19/8/2019).

Itu diungkapkan Hidayat Hasibuan meresfon adanya gugatan 3 warga Kelurahan Simangambat sebesar sekitar 811 juta rupiah kepada bupati Madina sebagai ganti rugi atas penumbangan pohon-pohon karet milik petani di sepanjang jalan yang dibangun.

Artikel terkait baca : Pohon Karet Ditebang, Warga Simangambat Gugat Oknum Bupati Madina

Menurut Hidayat Hasibuan, garis sempadan sungai merupakan jalur hijau yang ditetapkan negara. “Sekitar 150 meter dari garis tengah sungai,” katanya.

Hidayat mengungkapkan, dari 8 warga yang mengaku pemilik lahan di jalur pembukaan jalan, 4 orang sudah menerima bibit tanaman yang dibutuhkan. Sedangkan 1 orang masih dalam proses bantuan bibit.

“Dan 3 orang ngotot seakan-akan DAS itu milik mereka. Dan menempuh jalur gugatan ke pengadilan,” kata Hidayat Hasibuan.

Jalan yang dibuka itu, lanjut Hidayat, jalan di sepanjang tepian sungai itu selain sebagai akses jalan menuju bendungan, juga bermanfaat bagi petani sebagai upaya mempermudah menuju kebun.

Hidayat menyatakan, Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah merencanakan akan membangun dek di sepanjang pinggiran sungai ini, dimana saat ini sedang dilakukan pengukuran oleh pihak Pengairan Sumut.

Pembangunan bendungan Batu Tunggal di Sungai Muara Sada, menurut Hidayat bertujuan meningkatkan debit air bagi persawahan di Kelurahan Simangambat.

Ketika pembangunan bendungan itu selesai tahun lalu telah mampu mengairi sekitar 960 hektar hamparan sawah. Juga meningkatkan aliran air bersih ke tiga masjid di kelurahan itu, yakni Masjid Al Abror, masjid Taqwa dan masjid Al Ikhsan. Termasuk juga aliran air berish ke sejumlah musolla kaum ibu.

 

Peliput : Dahlan Batubara

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.