Pendidikan

Sumut butuh tambahan guru daerah terpencil

Siswa sd terpencil

MEDAN – Sumatera Utara dinilai masih membutuhkan tambahan tenaga pendidik yang akan ditempatkan di daerah terpencil dan tertinggal, mengingat dewasa ini sebagian besar tenaga guru masih terpusat di daerah-daerah perkotaan saja.

“Beberapa daerah di Sumut masih ada yang kekurangan tenaga guru seperti di Nias dan Pakpak Bharat. Ini tentunya harus menjadi perhatian pemerintah bagimana kekurangan tenaga pendidik itu bisa dipenuhi,” kata Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Medan (Unimed) Mutsyuhito Solin di Medan, hari ini.

Sejak tahun 2011, pemerintah telah meluncurkan program sarjana mendidik yang akan ditempatkan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal selama satu tahun sebagai upaya mengisi kekurangan guru di berbagai daerah di Indonesia.

Untuk tahun ini akan direkrut sebanyak 3.500 sarjana dengan wilayah pengabdian meliputi sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua.

“Sebenarnya melalui program sarjana mendidik itu, bisa juga mengisi kekurangan tenaga guru di beberapa daerah di Sumut. Namun saya kurang tahu mengapa Sumut belum mendapat kuota penempatan guru 3T itu, atau mungkin untuk sementara ini hanya delapan daerah itu yang baru mendapat prioritas,” katanya.(antara)

Sementara Pembantu Rektor I Universitas Negeri Medan Khairil Ansyari mengatakan tahun ini merupakan tahun kedua Kemendiknas merekrut sarjana pendidikan yang akan ditempatkan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal tersebut.

Para sarjana tersebut direkrut melalui program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) yang dilakukan oleh 16 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) diantaranya Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Jakarta.

Kemudian Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Manado, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Ganesha dan Universitas Pendidikan Indonesia.

Ia mengatakan SM-3T merupakan bagian dari program “Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia” yang diprakarsai oleh Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud.

Dalam program ini, para sarjana pendidikan direkrut, dipersiapkan, dan diterjunkan di wilayah pengabdian. Selain mengajar, mereka juga melakukan kegiatan sosial bersama masyarakat setempat.

“Selama mengabdi, setiap bulan mereka akan mendapatkan uang biaya hidup dan asuransi kesehatan. Setelah setahun mengabdi, mereka akan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan beasiswa penuh dari pemerintah,” katanya.

Comments

Komentar Anda

One thought on “Sumut butuh tambahan guru daerah terpencil

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.