Editorial

Tanggapan Atas Indonesia Vs Malaysia"Berdamai dengan tetangga"

Hubungan Malaysia dan Indonesia kembali memanas setelah insiden penangkapan tiga pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diklaim telah melewati perbatasan Indonesia. Benar atau salah sampai saat ini belum dapat kepastian hukum yang jelas hingga membuat dua pihak saling member tanggapan negative.Aksi demonstrasi pun terjadi unuk membebaskan tiga orang tersebut, namun Malaysia tidak terima atas perlakuan demonstran Indonesia yang membakar bendara negeri jiran itu dan kemudian melempari kotoran ke Kedubes Malaysia di Jakarta. Malaysia menganggap sikap demonstran Indonesia melebihi batas, sehingga mereka pun memberikan travel advisory (menunda rencana terbang ke Indonesia) bagi warganya.
Namun di balik itu semua ada hal yang dilupakan banyak orang di Indonesia bahwa harga diri dan nasionalisme terkadang harus dibayar dengan masalah. Banyak warga Negara Indonesia yang tidak menyadari bahwa kekacauan politik luar negeri lah yang membuat kita seperti berada seperti di pulau terasing dihadapan Negara lain. Pemerintah semestinya dari awal memperbaiki bentuk solidaritas dan kominten terhadap tetangga terutama Malaysia.
Bentuk perlawanan dan kekerasan hanya akan membuat kita menjadi Negara kurang beradab yang tidak bisa menyelesaikan masalah dengan diplomasi. Suka atau tidak Malaysia adalah tetangga yang terbaik dan paling bisa diharapkan menjadi kekuatan “pembatas” atas asia tenggara atas kapitalis dan campur tangan pihak barat.
Kita harus sadar bahwa Indonesia dan Malaysia adalah Negara yang basis Negara muslim terbesar di dunia jika sampai terpecah hanya karena salah paham, apa kata dunia. Mengutip Hadist Rasul SAW “Man kana yu’minuna billahi wal yaumil akhir palyukrim Jarohu” Siapa yang beriman dengan Allah dan hari kiamat maka memuliakan ia akan tetangganya”

Comments

Komentar Anda