Teguh Nilai Pernyataan Bupati yang Akui Tau Siapa Dibelakang Aksi Demo Dinilai ” nyeleneh “

MADINA-Mandailing Online : Teguh W Hasahatan Nasution Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) menilai pernyataan bupati Saipullah Nasution yang mengaku mendapat informasi siapa dibelakang aksi demo perkebunan adalah pernyataan ” nyeleneh ”
” Ini adalah sebuah penyataan ‘nyeleneh’ dari seorang kepala daerah. Unras itu di atur dalam UU No.9 thn 1998. Relevan atau tidak tuntutan masarakat, itu bisa di kaji dan di uji, bukan sibuk nyari siapa di belakangnya. Jika ada pihak di belakangnya rupanya mau diapakan. Penjarakan ?” Kata Teguh yang juga ketua PDIP Madina pada Mandailing Online Rabu 5/11/2025
Ia menyarankan Bupati agar mengerjakan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala daerah. Kalau tak mampu “lambaikan tangan”.
Pernyataa bupati terkait ia mendapatkan info siapa dibelakang aksi demo itu berawal dari pertemuan bupati dengan aliansi masyarakat desa tabung yang aksi demo di kantor bupati siang tadi. Dalam pertemuan masyarakat di ruang asiste II yang dihadiri Bupati dan Wakil Bupati serta Sekda, Kadis Koperasi, Kadis Pertanian dan Kadis Kominfo. Bupati mengeluarkan pernyataan ke masyarakat bahwa dirinya selalu dapat info lewat WhatsApp siapa dibelakang setiap aksi demo.
Pernyataan Bupati tersebut lantas di perkuat saat beliau di wawancarai wartawan usai acara pertemuan itu kelar.
Saat wartawan meminta pandangannya apakah demo tersebut dugaan di desain karena dari berbagai Kecamatan di Pantai Barat Madina secara bruntun melakukan aksi dengan tuntutan yang sama yakni plasma. Bupati dengan tegas mengatakan tidak mau berandai andai karena bupati sebagai pasilitator.
” saya tidak mau berandai andai, pak bupati kan pasilitator dan pembina. Setiap orang mengajukan aspirasi ya silahkan saja,” kata Saipullah
Ia mengaku bahwa setiap aksi masalah perkebunan selalu mendapat informasi siapa dibelakangnya
“bahkan tiap malam ada info lewat aplikasi WhatsApp ke saya siapa dibelakangnya disetiap aksi. Artinya kita positif tingking saja. Setiap masalah yang diajukan ke kita, kita akan liat data yang ada dan apabila data itu tidak sama kita akan pertemukan maayarakat/ koperasi dengan perusahaan,” jelas Bupati.
Diketahui memang dua pekan terakhir warga dari berbagai kecamatan di wilayah pantai barat madina mendatangi DPRD dan Pemkab Madina. Perwakilan masyarakat menyampaikan aspirasi mereka terkait perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayahnya yang dianggap belum menunaikan kewajiban Plasma sebanyak 20 persen dari total HGU yang perusahaan perkebunan miliki.
Dari data yang didapat warga yang sudah mendatangi Kantor DPRD dan Pemkab Madina dua pekan terakhir yakni warga Kecamatan Natal menuntut PT. Gruti yang menurut mereka belum menunaikan kewajiban plasma, hal sama datang dari masyarakat Tabuyung Kecamatan Muara Batang Gadis menuntut PT DIS , demikian halnya dengan masyarakat Tapus Kecamata Ranto Baek. Bahkan informasi terakhir akan ada gelombang unjuk rasa dari masyarakat Batahan dan Natal dengan tuntutan yang sama namun peruaahaan perkebunan berbeda.( napi )
