PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Setidaknya ada 63 titik api yang terpantau di wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dengan 36 titik di antaranya sulit terjangkau dan ditemukan, sementara sisanya telah berhasil dipadamkan.
Untuk itu, Pemkab Madina dan unsur TNI-POLRI menggelar apel gabungan Kesiapan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Mako Polres Madina, Jumat (12/8). Apel ini dipimpin oleh Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution.
Atika memaparkan, ada 63 titik Hotspot (titik api) yang terdeteksi di wilayah Madina.
“Di Kecamatan Siabu 1 titik, Kecamatan Panyabungan 2 titik, Kecamatan Kotanopan 4 titik, Kecamatan Muara Sipongi 2 titik, dan Kecamatan Batang Natal 1 titik,” paparnya.
Kemudian, lanjut Atika, di Kecamatan Lingga Bayu terpantau ada 5 titik, Kecamatan Batahan 4 titik, Kecamatan Muara Batang Gadis 24 titik, dan Kecamatan Natal 19 titik.
Atika meminta semua pihak untuk mengambil langkah. Terlebih, Madina merupakan wilayah rawan bencana karhutla.
“Saya meminta agar BPBD selaku agar secepatnya membentuk Satgas Penanggulangan Bencana Alam Kebakaran Hutan dan Lahan dan membentuk posko di wilayah yang rawan terjadi bencana alam,” kata Atika.
Wakil Bupati termuda se-Indonesia ini menambahkan, Satgas ini merupakan perpaduan dari Pemkab Madina dan unsur TNI-POLRI.
“Tak kalah penting adalah kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan saat pembukaan lahan baru,” pesannya.
Turut hadir pada apel tersebut, Kapolres Madina AKBP HM Reza Chairul AS, Pabung Madina Mayor Inf. David Sidabutar, Kasubdenpom Kapten A. Harahap, Kepala BPBD Madina Edi Sahlan, Kadis PU Madina Rully Adriadi dan para camat.
Peliput: Roy Adam
