Budaya

Tiga Pemeran Yang Dipuja Penonton di Film “Marina”

Tiga pemeran cilik di film Marina
Tiga pemeran cilik di film Marina

Ada tiga pemain di film Mandailing “Marina” yang dipuja penonton. Ketiganya adalah bocah. Dua bocah laki-laki dan satu bocah perempuan. Ketiganya direkrut dari salah satu desa terdekat dari Rodang Tinapor, Desa Bonan Dolok Kecamatan Siabu.

Kedua bocah laki-laki itu bernama Abdul Rosi dan Irpan Raja memerankan Lian dan Makbul. Mereka sehari-hari tak berbaju, dengan kulit yang masak terpanggang matahari, otot yang keras. Mereka anak-anak yang tidak pernah mengeluh. Begitu pulang sekolah, mereka langsung ke sana, begitu setiap hari. Dan Tyimpanum merekrutnya main film.

“Bayangkan saja, para pemain anak-anak kita yang malah membawa rombongan pemain dan kru dengan perahu seadanya, melintasi sungai Batang Angkola dengan hanya menggunakan dayung sebilah bambu,” kata Sutradara “Marina,” Askolani Nasution.

Sedangkan bocah perempuan bernama Putri Adelina memerankan Taing. Bocah yang masih sangat kecil, sehingga sulit diyakini mampu berkating dan mengucapkan dialog di tahap dubbing. Ternyata, luar biasa.

“ Teman saya yang lain, mantan pemain teater bertanya, dimana saya temukan pemain-pemain cilik hebat ini. Saya bilang kalau kami menemukannya di sekitar setting. Tak perlu polesan lagi. Mereka melakonkan hidup mereka sendiri. Hanya dengan sentuhan sedikit artistik saja, mereka sudah ‘jadi’, “ katanya.

“Apa bedanya ketika film ‘Laskar Pelangi’, melakukan hal yang sama. Banyak pemain bintang yang justru lahir dari peran pertama mereka. Itu juga yang terjadi pada aktor semacam Christina Hakim dan Slamet Rahardjo (Cinta Pertama), Alex Komang (Secangkir Kopi Pahit), Jodie Poster (Taxi Driver), Orlando Bloom (The Lord of the Rings), dan lain-lain,” ujarnya.

“Mereka pemain yang disebut “pencuri scene”. Karena itu, saya lebih suka pemain baru, karena memungkinkan menemukan bakat-bakat besar. Selain tentu mendistribusikan kesempatan bagi semua orang untuk menjajal bakat yang mereka miliki dalam dunia peran. Kita tidak pernah tahu kemampuan seseorang sampai kita memberinya kesempatan,” katanya.

Editor  : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.