MUARA SIPONGI (Mandailing Online) – Diduga akibat menghirup gas beracun dari lobang tambang emas, tiga orang penambang meninggal dunia di Hutan Garunggung, Desa Koto Boru, Kecamatan Muara Sipongi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Senin (24/9).
Ketiganya bernama Armen penduduk Desa Koto Baringin; Ilham warga Desa Tanjung Medan dan Gadang yang juga warga Desa Tanjung Medan Kecamatan Muara Sipongi.
Berdasar data yang berhasil dihimpun Mandailing Online dari Lokot Husda, seorang jurnalis berasal dari Kotanopan, tewasnya ketiga penambang tersebut bermula dari empat orang penambang emas yang seperti biasanya beraktivitas menggali lobang di hutan Garunggung, kedalaman lobang disebut-sebut sekira 30 Meter.
Sesampainya ke lokasi yang berjarak sekira 6 kilo meter dari Desa Koto Boru, sekira pukul 14.00 WIB, Gadang yang terlebih dahulu masuk ke dalam lobang. Setelah satu jam ditunggu namun yang bersangkutan tidak keluar akhirnya disusul oleh kawannya Ilham.
Namun, Ilham juga tidak keluar sehingga disusul oleh Arman. Melihat ketiga orang kawannya tidak keluar dari lobang, Naza yang menunggu di luar memutuskan masuk untuk memeriksa ketiga orang kawannya tersebut.
Di dalam lobang Naza merasa pening serta merasakan semacam gas, langsung keluar dan berlari melaporkan kejadian tersebut kepada penduduk di Desa Koto Baringin. Sekira pukul 16.45 Wib warga beserta Polsek Muara Sipongi menuju lokasi kejadian membawa peralatan seadanya.
Kapolsek Muara Sipongi, AKP Salindan Hasibuan yang dikonfirmasi Mandailing Online via telefon seluler, Selasa (25/9) membenarkan kejadian tersebut dimana adanya 3 orang penambang di Desa Koto Boru tewas diduga akibat menghirup gas beracun.
“Memang benar ada tiga orang penambang emas di Desa Koto Boru yang tewas akibat di duga menghirup gas beracun, yakni Armen warga Desa Koto Baringin, Ilham warga Desa Tanjung Medan dan Gadang yang juga warga Desa Tanjung Medan kecamatan Muara Sipongi,” ujar Kapolsek.
Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, ia menerima laporan masyarakat dan langsung mengerahkan sejumlah personil Polsek Muara Sipongi bersama penduduk menuju ke lokasi. Ketiga korban berhasil diefakuasi dari lobang sekira pukul 18.30 WIB.
“Kuat dugaan kita akibat gas beracun, karena tim efakuasi yang masuk ke dalam lobang tersebut pingsan karena mengalami pusing sehingga kuat dugaan kita ketiga orang tersebut tewas akibat dari menghirup gas beracun” kata kapolsek.
“Setelah kita melakukan penyelidikan, pemodal dari lobang tambang tersebut tidak ada, sementara pemilik tanah adalah Saripuddin alamat Desa Tanjung Medan Kecamatan Muarasipongi yang sekarang ini masih berada di Lembaga Pemasarakatan Panyabungan dalam perkara pembunuhan satu tahun yang lalu. Namun demikian kita akan terus melakukan penyelidikan,” terang Kapolsek. (mar)
Bagaimanapun juga kita mengucapkan belasungkawa yg mendalam atas misibah yg menimpa sdr2 kita ini, kepada keluarga yg tinggal semoga bersabar.
Dugaan Kapolsek cukup beralasan. Lobang alami / gua atau lobang yg dibuat oleh manusia termasuk menggali sumur, berpotensi utk mengeluarkan gas beracun ganas mematikan. Deteksi gas beracun harus diupayakan sebelum seseorang masuk kedalam lobang, kalau tidak risikonya bisa seperti yg kita alami sekarang. Keselamatan Kerja jauh lebih penting dari hasilnya.