Berita Nasional

TNI AU minta maaf

JAKARTA, (MO) – Kasus pemukulan wartawan Riau Pos Didik, Ryan Fb Anggoro (LKBN Antara), Ari Nadem (Tv-One), dan Robi (RTv). Selain wartawan, dua mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) juga ditinju oknum anggota TNI AU karena kedapatan mengambil foto bangkai pesawat Hawk 200 yang jatuh di samping rumah warga

Semua pihak menyayangkan peristiwa ini. Bagaimana seorang awak media menjadi korban pemukulan oleh TNI

Kadispen TNI AU, Marsma TNI Azman Yunus, dalam dialog interaktifnya menyampaikan permintaan maaf atas nama TNI dalam kasus ini. Beliau mengatakan kasus pemukulan yang dilakukan oleh Letkol Robert Simanjuntak bersama anggotanya merupakan faktor emosi sesaat.

Pihaknya menjelaskan bahwa terjadi kesalahpahaman antara pihak wartawan dan TNI. Menurutnya TNI melarang wartawan mendekat demi alasan keamanan, tetapi wartawan tersebut tetap maju mendekat. Sehingga inilah yang menyebabkan emosi TNI memuncak dan bertindak anarkis.

Azman menambahkan, tindakan anarkis yang dilakukan oleh Letkol Robert Simanjuntak ini akan mendapatkan sanksi yang sesuai.

Tidak hanya penganiayaan, sejumlah oknum TNI yang berjaga-jaga di lokasi insiden pesawat jatuh juga merampas beberapa kamera milik pewarta foto yang tengah bertugas. “Tiba-tiba, begitu saya datang mendekat ke lokasi langsung di pukul di bagian berut,” kata Rian, pewarta Antara.

Rian juga mengaku kehilangan kamera dan kacamata yang ia bawa dan kenakan saat melakukan peliputan di lokasi insiden. “Saya dipukul dibagian wajah dan punggung juga perut hingga memar,” kata Didik, pewarta foto Riaupos.

Didik juga mengaku kamera foto yang dibawanya dirampas oleh oknum TNI usai pemukulan terhadapnya. “Waktu itu saya juga dipijak-pijak, kayak binatang. Untung saja ada Polisi Militer dan saya diamankan ke dalam mobil,” katanya.

Insiden penganiayaan terhadap sejumlah awak media tersebut berlangsung secara beruntun hingga menyebabkan kalangan ini mengalami luka-luka.

Informasi di lokasi kejadian, selain wartawan sejumlah warga juga turut menjadi korban penganiayaan oknum TNI di lokasi insiden pesawat jatuh.

Oknum anggota tersebut juga menyita sejumlah handphone milik warga yang mencoba mengabadikan peristiwa tersebut.
Bahkan peristiwa penganiayaan warga dan sejumlah awak media itu dilakukan di hadapan anak-anak Sekolah Dasar (SD). Sejauh ini, atas sejumlah insiden kekerasan itu, pihak TNI AU belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut.(Tvone)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.