
MADINA ( Mandailing Online ): tokoh nasional asal Mandailing Natal (Madina), Todung Mulya Lubis sangat menyayangkan kondisi lingkungan yang hancur khususnya ekosistem air sungai Batang Natal, sehingga masyarakat hilir sungai di Natal menjadi korban.
Dalam postingan media sosial (Medsos) Facebook miliknya. Beliau memposting sebuah foto tentang keruhnya air Sungai Batang Natal. Menurut Todung dalam postingan menulis bahwa ia mendapat kiriman beberapa foto Aek Batang Natal yang sangat keruh, sangat coklat.
“Dulu sungai ini jernih, bening dan kita bisa memandangi wajah kita ketika kita menghampirinya. Itu telah jadi masa lalu,” isi tulisan dilaman facebook mantan duta besar Oslo itu.
Dalam tulisannya Ia menjabarkan bahwa Penambang liar yang menggali emas di sekitar 8 kampung telah membuat bencana, membunuh ikan-ikan dan membuat penduduk tak bisa lagi mandi di sungai. Penambang liar (Peti) telah merusak alam yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, dan sekarang segelintir orang yang menimba keuntungan dari penambangan liar ini tidak berhenti mengotori sungai.
Ia juga menimai penambang liar ini mengusir nelayan untuk menangkap ikan jauh ke tengah laut sementara nelayan tak punya kapal penangkap ikan yang bisa menuju tengah laut.
Kenapa penambang liar ini tetap bisa beroperasi? Inilah pertanyaannya. Apakah penambang liar ini tak bisa dihentikan? Sejatinya penambang liar ini bisa dihentikan oleh pemerintah dan aparat kepolisian. Jawabnya: bisa.
Pihak pemerintah dan kepolisian telah melakukan ‘ommission’ membiarkan penambangan liar ini terus berjalan. Saya berharap Kapolda dan Kapolri turun ke bawah dan menindak mereka yang melakukan penambangan liar ini.
Tim pun berusaha menelusuri benar atau tidaknya ada para pelaku tambang ilegal di hulu sungai Batang Natal. Berdasarkan penelusuran ini, ternyata salah satu pemain di sekitaran hulu Sungai Batang Natal diduga residivis kasus penambangan emas tanpa izin (PETI).
Sementara itu Kapolres Madina, AKBP Arie Paloh, SH, SIK yang konfirmasi melalui Plh. Kasi Humasy Polres Madina, Iptu Bagus Seto menjawab, “Terimakasih informasinya, kita akan segera cek”.
“terima kasih informasinya, Kita akan segera cek kebenarannya,” tegas Iptu Bagus Seto yang juga menjabat KBO Satreskrim Polres Madina itu. (*)