Berita Nasional

Tuan Nalomok Doakan Gus AMI Terpilih Jadi Presiden

Tuan Nalomok (tengah), Marwan Dasopang (kanan), Khoiruddin Faslah (kiri).

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Anggota DPR RI Marwan Dasopang berkunjung ke Majelis Ta’lim Baitul Bukhori di Kelurahan Longat, Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Jumat (11/3/2022).

Politisi PKB itu disambut Syekh H. Muhammad Yusuf Amirul Nasution atau lebih dikenal dengan panggilan Tuan Nalomok.

Dalam silaturahim itu, Marwan Dasopang yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI didampingi Ketua DPC PKB Madina Khoiruddin Faslah Siregar, Sekretaris Dewan Syuro PKB Madina Ustad Jamaluddin bersama sejumlah kader PKB Madina lainnya.

Pada kesempatan itu,  Tuan Nalomok mendoakan agar Wakil Ketua MPR yang juga Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) terpilih menjadi Presiden RI pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.

Kunjungan Marwan Dasopang ke Madina, termasuk ke Majelis Ta’lim Baitul Bukhori, merupakan rangkaian kegiatan reses anggota DPR RI ke daerah pemilihan (Dapil) masing-masing.

Kepada wartawan, Marwan Dasopang menyinggung peranan pesantren dan para ulama dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“Hampir saja Indonesia diambil-alih oleh penjajah atau sekutu. Tapi, berkat seruan Hadratrus Syekh Hasyim Asy’ari untuk melawan penjajah, sehingga berhasil mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” katanya.

Terkait peranan pesantren ini, kata Dasopang, DPR telah mengesahkan Undang-Undang No.18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Untuk itu, pihaknya ingin memastikan bahwa peran pesantren, syekh, tuan guru, dan kiyai diberi penghargaan yang lebih. Sebab, peran mereka sangat penting dalam mencerdaskan anak bangsa.

“Karena itulah, sambil melakukan tugas reses, apa yang saya temukan di lapangan akan saya sampaikan di DPR. Yang harus kita lakukan adalah mengawal Indonesia dengan pondasi keagamaan dan moral yang kuat. Ini sangat penting. Apabila moral kita tidak baik, kita akan menghadapi banyak masalah di kemudian hari,” tutur Dasopang.

Apalagi, menurut politisi PKB ini, tantangan bangsa Indonesia saat ini semakin berat. Selain pandangan politik, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang dapat  memadukan unsur suara dan gambar (audio visual) dalam suatu wadah membuat masyarakat makin mudah memproduksi informasi hoaks (kabar bohong).

“Tugas para ulama, kiyai, dan guru makin berat. Karena mempercayai kebohongan itu terkadang lebih mudah daripada kebenaran. Karena itulah, kita harus memberi pencerahan kepada masyarakat,” tuturnya.

Itu sebabnya, kata Dasopang, masyarakat harus mendukung para ulama, kiyai, dan tuan guru mengambil peranan di pemerintahan agar keputusan politik di pemerintahan sesuai dengan yang terjadi di lapangan.

“Saya berharap Presiden nanti dari kalangan ulama. Karena dari dulu ulama telah meyakini bahwa apa yang terkandung dalam air dan udara itu sudah bisa menyejahterakan Indonesia. Tapi, apabila moralnya kurang baik, nanti rakyat yang akan terlupakan,” tegasnya.

Untuk itu, Dasopang berjanji akan menyampaikan dalam rapat DPR agar para ulama dan tuan guru lebih diperhatikan. Sebab, tugas sebagai pengabdi yang diberi kepercayaan sudah diambil-alih oleh ulama. “Mereka tidak ada jabatan apa-apa, tapi memberikan ketertiban dan pengayoman kepada jamaah,” ungkapnya.

Editor: Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.