Budaya, Seputar Madina

Tympanum Novem Films Ditawari Selenggarakan Workshop Sastra Mandailing

SIABU (Mandailing Online) – Dalam rangka penguatan dan pengembangan sastra Mandailing, para budayawan di Mandailing bersama para perantau menyatukan pendapat bahwa harus ada upaya ril saat ini.

Salah satunya adalah rangsangan bagi penulisan sastra-sastra. Termasuk penulisan cerita berbahasa Mandailing, baik dalam bentuk cerita pendek maupun novel.

Terkait dengan itu, Tympanum Novem Films mendapat tawaran kerja sama dari Arie Batubara (jurnalis dan dewan juri Festival Film Bandung) dan Ray Rangkuti (Direktur Lingkar Madani) menyelenggarakan workshop penulisan cerpen berbahasa Mandailing.

Hanya saja soal jadwal kegiatan ini belum dipastikan oleh pihak Tyimpanum Novem.

Sutradara dari Tympanum, Askolani Nasution, Selasa (22/1/2014) di Siabu mengungkapkan, pembicara pada worshop itu direncanakan adalah sastrawan Sori Siregar dan Rayani Sriwidodo.

Hasil workshop akan ditindaklanjuti dengan lomba menulis cerpen berbahasa Mandailing. 10 naskah terbaik akan diterbitkan menjadi buku untuk digunakan sebagai buku cerita bagi sekolah-sekolah di Mandailing Natal.

“Saya optimis, karena Sori Siregar pernah mengatakan sangat ingin ke Mandailing, juga Rayani Sriwododo. Dan yang penting, sejak masa jaya buku “Doea Sadjoli” hampir tidak ada sastra berbahasa Tapsel lagi yang menjadi bacaan wajib anak sekolah. Semua didominasi sastra nasional,” kata Askolani.

Bahkan sejak Depdikbud didominasi teknorat, sastra memang terpinggirkan. Dan untuk tugas penguatan budaya seperti ini, Tympanum memang harus mau kerja keras, katanya.

Peliput : Holik Nasution
Editor : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.