Seputar Madina

Untuk Industri Tapioka, Nagajuang Siapkan 14 Ha Lahan Ubi Kayu

 

H. Yais Nasution

NAGAJUANG (Mandailing Online) – Kecamatan Nagajuang diproyeksikan menyiapkan 14 hektar lahan budidaya ubi kayu untuk kebutuhan bahan baku industri tepung tapioka di Mandailing Natal (Madina).

Dari 14 hektar itu, seluas 7 hektar diproyeksikan akan disediakan semua pemerintah desa yang ada di kecamatan itu. Sedangkan 7 hektar lainnya akan disediakan pihak pemerintah Kecamatan Nagajuang dengan Dinas Pertanian Madina.

Karena hanya berjumlah 7 desa di kecamatan itu, sehingga masing-masing desa menyiapkan 1 hektar per desa.

Persiapan lahan itu dilakukan menyusul adanya rencana 3 investor Sumut yang berencana menanamkan modal di industri pengolahan tepung tapioka plus perkebunan ubi kayunya di Madina.

Rencana investasi itu dibicarakan ketiga investor dengan Pemkab Madina dalam pertemuan di rumah dinas bupati Madina, Jumat (1/11/2019) lalu.

Belum diketahui pasti sudah sejauh mana tahap perencaaan investasi itu.

Camat Nagajuang, H. Yais Nasution menjawab Madina Bisnis via telefon selular, Selasa (5/11/2019) mengatakan saat ini pihak kecamatan sedang melakukan konsolidasi dengan desa-desa di kecamatan itu.

Hingga posisi Selasa, sudah dua desa yang menyatakan kesiapan menyiapkan lahan itu.

Sebelumnya, Kadis Pertanian Madina, Taufik Zulhandra Ritonga, Jumat (1/11/2019) lalu menyebutkan lokasi yang direncanakan untuk mendukung perkebunan ubi kayu sebagai bahan baku tapioka ini berada di Kecamatan Naga Juang, Siabu dan Kecamatan Bukit Malintang.

“Lokasi yang memenuhi syarat untuk perkebunan untuk ubi ini ada tiga sasaran yakni Naga Juang, Bukit Malintang, Siabu, dengan luas 6.492 ha yang semuanya lahan masyarakat,” kata kadis.

Pihak investor memang meminta syarat ketersediaan lahan sekitar 6.500 hektar lahan ubi kayu.

Surianto satu dari 3 investor Sumut Jumat (1/11/2019) menjelaskan, untuk bahan baku pabrik tapioka proyeksinya paling minimum  membutuhkan 500 ton ubi kayu perhari. Tentu dengan jumlah ini harus didukung dengan bahan baku yang cukup. Sedangkan untuk lahan yang dibutuhkan adalah seluas 6.500 hektar.

“Kita lihat dulu persiapan lahan apakah sesuai atau mencukupi dengan kapasitas minimum yang diharapkan,” ujar pengusaha yang sudah 30 tahun bergerak dalam bidang tapioka itu.

 

Sumber : Madina Bisnis

Editor : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.