Seputar Madina

Visi Misi Calon Bupati/Wakil Bupati Yusuf Nasution-Imron Lubis

 

(Bagian 1 dari 3)

 

  1. Latar belakang

Kesejahteraan masyarakat adalah kata kunci indikator keberhasilan pembangunan. Kesejahteraan memiliki dimensi : 1.) Kesejahetraan yang dimiliki oleh segenap komponen masyarakat secara berkeadilan; 2.) Kesejahteraan yang betul – betul mampu mendorong terbentuknya pondasi ekonomi yang kuat dan berkesinambungan; 3.) Kesejahteraan yang mampu mengurangi jurang antara miskin dan kaya; dan 4.) Kesejahteraan yang mampu mengantarkan pada kondisi masyarakat yang semakin beradab.

Guna mewujudkan dan mengawal komitmen penyelennggaraan pemerintahan dan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut, maka diperlukan pemimpin yang benar – benar memahami permasalahan yang dihadapi daerah, mampu memahami tuntutan dan harapan masyarakat.

Berbekal pengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan daerah serta pemahaman yang menyeluruh terhadap dinamika perkembangan, keberhasilan pembangunan daerah serta tantangan yang dihadapi Kabupaten Mandailig Natal selama ini kiranya menjadi bekal yang cukup bagi kami untuk menawarkan program untuk 5 (lima) tahun kedepan guna melanjutkan keberhasilan yang sudah tercapai dan menuntaskan permasalahan yang belum dapat diselesaikan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera sebagaimana yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Mandailing Natal.

  1. Kondisi strategis daerah

            Secara geografis, Kabupaten Mandailing Natal terletak antara 0⁰ 10′ – 1⁰ 50′ Lintang Utara dan 98⁰ 50′ – 100⁰ 10′ Bujur Timur yang merupakan Kabupaten paling selatan dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatera Barat dan Samudera Indonesia. Adapun batas administrasi wilayah Kabupaten Mandailing Natal adalah sebagai berikut :

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan;
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas;
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat;
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

dengan luas wilayah 662.070 Ha, secara topografi wilayah Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari daerah pegunungan seluas 353.185 ha, daerah perbukitan seluas 112.000 ha, daerah dataran landai seluas 36.585 ha dan daerah pesisir seluas 160.500 ha dengan panjang garis pantai yang dimiliki sepanjang 170 Km serta mempunyai 24 (dua puluh empat) pulau kecil dimana 4 (empat) diantara pulau – pulau tersebut dihuni oleh penduduk.

            Secara administrasi Kabupaten Mandailing Natal terdiri atas 23 (dua puluh tiga) kecamatan, 27 Kelurahan dan 377 Desa dengan jumlah penduduk sebanyak 413.475 jiwa dengan mata pencarian utama adalah pada sektor pertanian yang menyerap 50,10 % dari jumlah penduduk Mandailing Natal Sektor berikutnya yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan yaitu sebesar 23,03 persen. Kemudian sektor perdagangan besar, rumah makan, dan jasa sebesar 15,20 persen dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2013 sebanyak 8,02%.

            Struktur ekonomi Kabupaten Mandailing Natal di dominasi oleh Sektor Pertanian, dengan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2013 sebesar Rp.5.573.133.480.000,-. Begitu juga dengan PDRB atas dasar harga Konstan tahun 2013 Rp.2.447.979.550.000,-. Pencapaian ini dipengaruhi oleh konstribusi empat sektor utama yaitu Sektor Pertanian; Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran; Sektor Jasa Kemasyarakatan Sosial dan Perorangan; dan Bangunan.

            Indikator pembangunan di bidang ekonomi dari tahun ke tahun mengalami perubahn yang relatif membaik. Angka Kemiskinan di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan hasil SUSENAS Tahun 2013 sebesar 9,62 % mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan angka kemiskinan tahun 2012 yaitu sebesar 11,58%.

III. Isu – Isu Strategis Daerah

            Guna ketepatan dalam menetapkan arah kebijakan dan sasaran pembangunan 5 (lima) tahun ke depan, maka perlu diinventarisir permasalahan yang menjadi isu strategis Kabupaten Mandailing Natal.

            Adapun isu strategis Kabupaten Mandailing Natal adalah sebagai berikut :

  1. Rendahnya kualitas sarana prasarana dasar masyarakat di daerah pedesaan seperti : fasilitas infrastruktur jalan, transportasi, irigasi, fasilitas pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, drainase dan sanitasi serta penataan lingkungan pemukiman;
  2. Masih tingginya ketergantungan pemenuhan kebutuhan pangan dari luar daerah;
  3. Terbatasnya sarana prasarana perkotaan seperti : jaringan jalan perkotaan, drainase dan sanitasi, air bersih, listrik, sampah, ruang terbuka hijau, ruang publik, dan transportasi;
  4. Rendahnya kwantitas, kwalitas dan daya saing produk pertanian, industri kecil, menengah maupun produk wisata;
  5. Adanya kesenjangan pendapatan penduduk, kesenjangan pertumbuhan serta kesenjangan pembangunan antar wilayah;
  6. Turunnya kualitas lingkungan akibat kurang optimalnya pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
  7. Terbatasnya kualitas SDM pencari kerja serta kurangnya semangat kewirausahaan pada penduduk usia kerja;
  8. Rendahnya pelayanan aparat pemerintahan akibat belum efisien dan efektifnya manajemen pemerintahan serta belum terselenggaranya pemerintahan yang didukung birokrasi yang profesional yang berbasis kompetensi dan kinerja;
  9. Terbatasnya peran masyarakat dalam penyusunan kebijakan publik termasuk penganggaran dan pengawasannya;
  10. Menurunnya pengamalan adat istiadat, budaya dan agama di kalangan generasi muda;
  11. Meningkatnya peredaran dan pemakaian narkoba serta penanaman narkoba jenis ganja di wilayah Mandailing Natal khususnya di Kecamatan Panyabungan Timur dan Kotanopan.

Berdasarkaan hasil analisa terhadap isu isu strategis tersebut, maka rancangan strategi dasar pembangunan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016 – 2021 yang seharusnya menjadi pijakan bagi penyusunan strategi umum dan strategi operasionalisasi program adalah sebagai berikut :

  1. Mengembangkan pemerintahan yang mampu menggali dan mengembangkan potensi masyarakat dari sisi kearifan budaya lokal dan partisipasi masyarakat seoptimal mungkin;
  2. Mengembangkan SDM berkualitas dengan derajad pendidikan dan kesehatan serta memiliki akhlak mulia;
  3. Mengembangkan lembaga ekonomi baru melalui pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis agrobisnis subsektor dan komoditas unggulan;
  4. Mengembangkan pemanfaatan tehnologi tepat guna khususnya untuk mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian daerah;
  5. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
  6. Menyiapkan iklim investasi yang kondusif bagi para investor;

 

  1. VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI
  2. VISI

       Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayananan kepada masyarakat selama lima tahun kedepan. Adapun visi pasangan calon bupati dan wakil bupati Mandailing Natal Tahun 2016 – 2021         Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si dan H. Imron Lubis, S.Pd, M.M adalah :

“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKHLAK MULIA”

Adapun penjelasan misi adalah sebagai berikut :

  1. MASYARAKAT YANG MANDIRI adalah terwujudnya masyarakat ideal yang didalamnya hidup manusia-manusia partisipan yang masing-masing diakui sebagai warga dengan kedudukan yang serba serta dan sama dalam soal pembagian hak dan kewajiban, memiliki motivasi dan inisiatif untuk sendiri untuk melaksanakan pembangunan daerah;
  2. SEJAHTERA adalah terwujudnya peningkatan kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, terpenuhinya kebutuhan dasar pokok manusia, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya, dan ekonomi yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat secara keseluruhan, serta adanya iklim berusaha dan berkegiatan yang sehat;
  3. BERAKHLAK MULIA adalah terwujudnya kondisi dimana masyarakat memiliki peradaban, etika dan moral sesuai yang dianjurkan oleh agama, ditandai dengan hubungan antara sesama berjalan dengan bertindak adil, dilandasi sifat terpuji sehingga tercipta kondisi ketentraman dan ketertiban umum dan kerukunan antar warga masyarakat maupun antar umat beragama yang harmonis dan senantiasa dilingkupi semangat gotong royong. Kemajuan tersebut juga diharapkan menimbulkan kemajuan pada dimensi mental spritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik agar masyarakat benar – benar sejahtera lahir dan bathin menuju kehidupan yang MADANI.

 

  1. MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu dijabarkan ke dalam misi pembangunan. Adapun misi tersebut adalah :

  1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta kerukunan umat beragama;
  2. Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan;
  3. Meningkatkan pengelolaan SDA dan nilai tambah sektor pertanian, pariwisata, perindustrian, perdagangan, budaya lokal, pertambangan dan energi serta meningkatkan iklim investasi yang kondusif, dinamis dan berwawasan lingkungan berbasis ekonomi kerakyatan;
  4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang unggul, sehat, dan cerdas;
  5. Menciptakan kualitas pelayan publik, sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang bersih, efisien, efektif, profesional, transparan, dan akuntabel yang di dukung dengan sistem pengawasan yang efektif.

  1. Tujuan dan Sasaran
  2. Tujuan Pembangunan

            Adapun tujuan pembangunan daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :

  1. Penataan kehidupan beragama serta peningkatan penerapan kaidah – kaidah agama dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat;
  2. Peningkatan akses dan kualitas infrastruktur daerah sehingga tidak ada lagi daerah yang tertinggal;
  3. Peningkatan Pengelolaan SDA yang ramah lingkungan dan berwawasan lingkungan;
  4. Peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia;
  5. Peningkatan kualitas layanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik.

  1. Sasaran Pembangunan

            Sesuai dengan tujuan pembangunan maka ditetapkan sasaran utama pembangunan daerah Kabupaten Mandailing Natal yaitu :

  1. Terciptanya masyarakat yang berakhlak mulia;
  2. Meningkatnya pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, pasar serta infrastruktur sosial lainnya di seluruh wilayah Mandailing Natal sehingga tidak ada lagi daerah yang terisolir dan tertinggal;
  3. Meningkatnya pendapatan masyarakat, kesempatan bekerja dan berusaha yang memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan;
  4. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang unggul, profesional, cerdas, dan sehat;
  5. Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, efektif dan efisien, transparan, akuntabel dan demokratis. (bersambung ke bagian 2)

 

Sumber: Tim Pemenangan Yusuf-Imron

Editor  : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.