PANYABUNGAN (Mandailing Online) – “Oisdah…pasar…!!!. Songon na kehe tu saba doma iba tu pasar on”.
(Aduhhh….pasar. Bagaikan pergi ke sawah lah aku yang ke pasar ini).
Itu umpatan seorang perempuan pengunjung relokasi Pasar Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut yang didengar Mandailing Online, Senin (12/10/2020).
Perempuan berumur sekira 57 tahun itu merepet-repet sambil melihat sepatunya sudah penuh lumpur.
Kondisi Pasar Panyabungan di musim penguhujan saat ini sangat memprihatinkan. Gang pasar dipenuhi lumpur terutama zona bahan sembilan bahan pokok.
Banyak yang menyingkat rok panjang dan celana panjang saat belanja di lokasi sementara Pasar Baru Panyabungan ini.
Pakaian bagian bawah para pengunjung pasar rata-rata kotor berlumpur.
Para pedagang banyak yang memakai sepatu bot.
Desain pasar relokasi ini seolah tak mampu menjawab persoalan tata ruang kala musim penghujan tiba.
Gang pasar yang berliku-liku memperlihatkan sejumlah titik berkubang lumpur.
Badan gang terlihat bergelombang menimbulkan kebecekan dan genangan lumpur.
Banyak titik gang tidak memiliki drainase yang diyakini menjadi persoalan di musim penghujan saat ini.
Kolong-kolong lapak para pedagang yang rendah menyisakan tanah yang basah bekas genangan saat hujan mengguyur pasar.
Peliput : Dahlan Batubara