
PANYABUNGAN ( Mandailing Online): – Kasus pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) Masjid Nurul Iman di Desa Huta Tinggi, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menjadi isu liar di kalangan masyarat setelah munculnya pengakuan Kepala Desa yang memberikan fee terhadap oknum untuk memuluskan pencairan dana bantuan senilai Rp.400.00.000. Warga desa meminta panitia pembangunan membuat pengumuman transparansi anggaran pembangunan MCK Masjid desa itu.
” pengakuan kepala desa kan jelas dana pembangunan MCK sudah habis karena dana yang diterima tidak utuh akibat adanya uang pelicin untuk memudahkan proses pencairan bantuan. Seharusnya Kades transparan dan membuat pertanggung jawaban keuangan sehingga isu ini tidak liar di masyarakat,” kata salah seorang warga bermarga Lubis.
Warga juga meminta agar Kades membuka ke warga kepada siapa uang fee yang diserahkannya karena jelas telah mengakibatkan bangunan MCK tidak selesai.
“Semakin curiga kami kalau begitu, uang 400 juta kok bangunannya cuma segitu, itupun gak siap, dan ke siapa dana pelicin itu dikasih, dan berapa jumlahnya,” uangkap warga.
Diketahui bantuan pembangunan MCK masjid nurul iman desa hutatinggi itu bersumber dari bantuan pemerintah provinsi sumatera utara.
Warga berharap jika terbukti ada penyelewengan dana, harus ada tindakan hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab agar mencegah kasus serupa di lain tempat.
Sementara, Bendahara BKM Masjid maupun Kontraktor yang mengerjakan pembangunan MCK itu ketika dihubungi media ini melalui pesan WhatsApp mulai Rabu kemarin belum memberikan jawaban( dedek)