Berita Nasional

Wikileaks: SBY Di Bawah Kendali Ibu Ani


JAKARTA :
Koran Australia The Age menggempur Presiden SBY atas penyalahgunaan kekuasaan. The Age bahkan menuding Ibu Negara Ani Yudhoyono, memegang kendali di belakang Presiden SBY dan mengeruk keuntungan finansial dengan posisi yang dipegangnya.

The Age merilis bocoran Wikileaks soal kawat diplomatik Kedubes AS di Jakarta dalam berita utamanya edisi Jumat (11/3/2011). Di dalamnya termasuk pandangan para diplomat AS terhadap Ibu Ani.

“Diplomat AS menyoroti upaya keluarga presiden, khususnya Ibu Negara Kristiani Herawati untuk mencari keuntungan finansial dari jabatan politiknya ini,” kata diplomat AS itu. Ada dua artikel tentang sepak terjang SBY dan Bu Ani yaitu SBY Abused Power dan Bambang: Thank you Ma’am.

Pada Juni 2006, seorang staf Presiden SBY kepada diplomat Kedubes AS Jakarta, mengaku bahwa keluarga Ibu Ani, “Secara khusus mengincar keuntungan finansial terkait BUMN.” Lantas bagaimana keluarga SBY mengincar aset-aset keuangan?

The Age menyebutkan, untuk urusan seperti ini, “Orang terdekatnya (misal Sudi Silalahi) akan maju, sedangkan Yudhoyono menjaga cukup jarak sehingga dia tidak diimplikasikan terlibat.”

Saking kuatnya peran Ibu Ani, para diplomat AS bahkan punya julukan khusus untuk dirinya. Ibu Ani disebut ‘Kabinet Satu Orang’ dan ‘Penasihat Top Presiden’. Bahkan Diplomat AS pernah dicurhati TB Silalahi.

“Sebagai penasihat presiden, TB Silalahi mengatakan (pada pejabat politik AS), para staf presiden merasa terpinggirkan dan tidak punya kuasa memberikan nasihat pada presiden,” kata mereka.

Pejabat Badan Intelijen Negara bernama Yahya Asagaf secara khusus kepada diplomat AS menyebutkan kalau pendapat Ibu Negara adalah yang paling penting. Ibu Ani juga disebut sebagai pengaruh utama di belakang SBY untuk tidak mengajak Jusuf Kalla sebagai Wapresnya, jika SBY maju dalam Pemilihan Presiden 2009 lalu.

Atas pemberitaan The Age, pihak Istana membantah keras tudingan yang dimuat koran The Age yang menyatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya. Tudingan itu bahkan dianggap sebagai sampah.

“Kita membantah keras artikel tersebut, bagi kita itu sampah karena tidak ada nilai kebenarannya,” ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, saat dihubungi detikcom, Jumat 11 Maret 2011.(dt)
Sumber : Eksposnews

Comments

Komentar Anda