Wildan Lubis: Pemda Madina Harus Tata Kelola Infrastruktur Sesuai Dengan Geografis Pasca Bencana

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Wildan Lubis S. H., Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mandailing Natal Dapil 3 (tiga) sampaikan perhatiannya terkait kondisi Madina beberapa hari terakhir yang dilanda cuaca ekstrem hingga memicu terjadinya banjir, serta longsor di sejumlah Kecamatan. Wildan menggagas adanya mitigasi bencana dan perbaikan infrastruktur untuk cegah resiko lebih besar.
Ia Turut berduka untuk masyarakat yang terkena dampak musibah bencana banjir dan longsor yang terjadi beberapa hari belakangan. “Kita berharapa semoga cepat pulih untuk semuanya dan mengajak kita bersama sama untuk saling gotong royong membantu saudara saudara kita yang terkena dampak langsung,” Ungkap Wildan anggota Fraksi NasDem Pada Mandailing Online melalui pesan Whatsapp. Jum’at, (28/11/2025).
Tak hanya itu, Wildan menyoroti tata kelola infrastruktur yang disesuaikan dengan kondisi geografis daerah tertentu, apalagi Kata Wildan Mandailing Natal secara geografis yang tak seragam. Menurut Wildan, Mandailing Natal terbagi beberapa zona, ada pantai, perbukitan, daratan, lereng curam dan lain.
Ia contohkan diwilayah sekitaran sungai pentingnya bendungan, irigasi, sistem drainase, pompa air untuk memitigasi atau mengurangi dampak bencana secara sistematik. Hemat saya pemerintah harus lebih memperhatikan kondisi jalan yang berada sepanjang aliran sungai dengan meperbaiki irigasi yang baik supaya jalan tidak selalu amblas ketika terjadi banjir akibat jurah hujan yang tinggi.
“Wilayah Madina ini kan macam macam, jadi ancaman bencana itu berbeda beda dan bisa terjadi kapan saja. Misal daerah perbukitan dan pantai itu masing masing harus ada infrastruktur yang spesifik. Dan ini bukan sekedar infrastruktur saja, melainkan investaasi keselamatan masyarakat dan mitigasi bencana yang tersistematis,” Tambah Wildan.
Ditegaskan Anggota Fraksi Nasdem tersebut. Harapannya hal yang Ia disampaikan bisa dilihat secara komprehensif. Dan, perbaikan infrastruktur dilakukan zona yang tepat berdasarkan geografis dan resiko.
“Mudah mudahan nanti ini bisa jadi pandangan dan dilakukan pendekatan secara komprehensif. Juga didukung instansi instansi terkait beserta partisipasi warga,” Tandas Wildan.( fikri )
