Seputar Madina

2012, Cetak Sawah Seluas 700 Ha


MADINA-
Madina kembali mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat dalam program cetak sawah tahun 2012. Tahun ini, seluas 700 hektar sawah akan dibuka dan luasan ini meningkat dari tahun lalu sebanyak 100 hektar, atau dari 600 hektar jadi 700 hektare.
“Karena memang Madina masih sangat membutuhkan program ini untuk keperluan peningkatan ketahanan pangan, jumlah lahan yang dibuka meningkat dari tahun lalu,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Madina, Taufik Zulhandra SP MM, Senin (30/1).
Taufik mengatakan, program cetak sawah ini nantinya akan meningkatkan produksi beras untuk Madina dengan harapan akan bisa menghasilkan 5-6 ton per hektar untuk panen perdana. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi petani demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan produksi tani.
”Untuk mencapai target pemerintah dalam mencapai surplus beras, salah satu upayanya adalah dengan perluasan dan pengelolahan lahan. Makanya untuk tahun ini kita memperoleh tambahan dari 600 hektar menjadi 700 hektar,” ucap Taufik.
Diungkapkan Kadis, program cetak sawah tahun 2011 lalu seluas 600 hektar di dua desa yakni Desa Tunas Karya Kecamatan Natal dan Desa Banjar Aur Kecamatan Sinunukan saat ini sudah selesai masa tanam dengan jenis bibit yang digunakan Ciherang dan Nekongga. Tiap hektar sawah membutuhkan 25 kilogram. Target panen raya perdana dari program cetak sawah tahun 2011 di bulan April mendatang.
”Kita upayakan bulan April depan akan dilakukan panen perdana,” Sebutnya.
Jika panen pedana selesai, terang Taufik maka musim tanam selanjutnya akan dikerjakan masyarakat secara swadaya masyarakat, dan bukan dari pemerintah lagi.
”Bantuan cetak sawah hanya untuk pembukaan lahan hingga selesai tanam dan pupuk,” tambahnya.
Sementara, sejumlah petani di Desa Lumbandolok, Kecamatan Siabu mengaku sangat mendukung program cetak sawah ini. Karena, program ini akan membantu petani untuk meningkatkan hasil produksi tani, mengingat selama ini produksi tani warga semakin tahun semakin berkurang.
”Kalau dibantu pemerintah melalui cetak sawah kami yakin produksi tani kami akan meningkat. Karena, akibat rendahnya produksi sawah kami, banyak yang mengganti tanaman padi menjadi tanaman palawija. Itu disebabkan kurangnya kemampuan masyarakat untuk mengelola lahannya masing-masing,” sebut Panusunan warga Lumbandolok kepada METRO, Senin (30/1. (wan/mer.metrotabagsel)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.