TAMBANGAN ( Mandailing Online ): 5 tahun sudah petani sawah di daerah Tambangan Tongan, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) tidak lagi bisa menanam padi. Pasalnya sungai batang aek tambangan yang biasa mengairi persawahan warga sudah tidak berfungsi baik akibat tanggul yang jebol.
Ada sekitar 15 hektar lahan persawahan warga tidak dapat jatah air dari sungai batang tambangan itu. Al hasil para pemilik lahan memilih tidak bercocok tanam padi.
Ahmad Sayihu, Ketua Kelompok Tani Sepadan desa itu mengatakan ada sekitar 1 km panjang saluran batang aek tambangan tersebut. 5 tahun lalu aliran sungai itulah sumber pengairan persawahan warga. Namun karena tanggung buatan warga jebol, selama 5 tahun ini perani tak lagi bercocok tanam.
” saluran ke persawahan sebenarnya bagus, hanya saja karena tanggulnya jebol, jadi air sungai tidak lagi mengalir masuk ke saluran persawahan, jadi tanggul nya memang harus diperbaiki .” jelas Ahmad Sayihu Jum’at 3/5/2024.
Ia berharap, Dinas Pertanian Madina bisa mengalokasikan anggaran pembuatan tanggul sungai agar petani diwilayahnya kembali bisa bercocok tanam sehingga ketahanan pangan khusus di Kecamatan tambangan bisa terjaga.
“Kami kelompok tani sudah siapkan proposal pengajuan pembangunan tanggul, dan rwncana memang Kelompok Tani akan menjumpai Kepala Dinas Pertanian untuk berkordinasi sekaligus mengajukan proposal pembangunan tanggul.” Kata Ahmad Sayihu.
Kelompok Sepadan katanya juga siap mendampingi tim apabila turun kelokasi sehingga jwlas nantinya duduk masalah gang di alami petani.( red )