Panyabungan (MO)- Dengan mewabahnya virus Avian Influenza (AI) atau flu burung di Padang Sidimpuang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal (Distan Madina) mengatifkan kembali pos pengawasan hewan ternak unggas di Perbatasan Madina-Tapsel dan Madina-Sumbar (Sumatera Barat), hal tersebut dilakukan oleh Distan Madina demi melakukan pencegahan penularan virus Flu Burung merebak ke Kabupaten Mandailing Natal.
Didalam pos pengawasan hewan yang berada di perbatasan tersebut akan melakukan melakukan penyemprotan disinsfektan pada setiap kenderaan yang keluar masuk dari Kabupaten Mandailing Natal ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Madina, Taufik Zulhendra Ritonga yang didampingi staf yang membidangi flu burung, Ismail Efendi Lubis, di ruang kerjanya Kamis (2/2).
Taufik mengatakan, sejak merebaknya virus flu burung di kabupaten tetangga pihaknya telah melakukan antisipasi dengan mengaktifkan kembali pos cek poin ternak di Desa Sihepeng, perbatasan Madina dengan Tapsel. Begitu juga di Desa Muara Sipongi yang merupakan perbatasan Madina dengan Sumbar.
“ Demi untuk mengantisipasi merebaknya virus flu burung (H5N1) kita mengaktifkan kembali cek poin yang berada di dua sisi perbatasan Mandailing Natal yakni di Kecamatan Sihepeng dan Kecamatan Muara Sipongi, dimana setiap kendaraan yang melintas dari pos tersebut wajib untuk disemprot dengan disinsfektan,” terang Taufik.
Sejumlah personil dan alat kelengkapan dengan obat disinspektan sudah kita siagakan untuk melakukan penyemprotan terhadap kenderaan yang membawa ternak unggas baik dengan tujuan Madina begitu juga dengan kendaraan ternak unggas yang melintas.
Lebih lanjut Taufik mengatakan disamping itu Distan juga akan melakukan sosialisasi kepada sejumlah pedagang ternak unggas di pusat pasar dan pasar tradisional untuk tetap berhati-hati terhadap unggas yang dicurigai dengan berbagai ciri-ciri terkena virus flu burung.
“ Jika mendapatkan hal-hal yang ganjil dari unggas yang berada di pasaran tersebut bisa langsung melaporkanya ke Dinas Pertanian Madina,” himbaunya.
Sementara itu Ismail Efendi Lubis salah seorang staf yang membidangi masalah flu burung mengatakan apabila ada kendaraan yang tidak bersedia untuk disemprot maka mereka akan melakukan pengejaran terhadap kendaraan tersebut.
“ Apabila para sopir tidak mau berhenti untuk disemprot maka kita akan melakukan pengejaran sampai ke pasar dimana dia menurunkan ternak unggas bawaannya,” tegasnya. (Mar)
Pos-pos Terbaru
Most Used Categories
- Seputar Madina (4,793)
- Berita Sumut (1,418)
- Seputar Tapsel (439)
- Berita Nasional (917)
- Artikel (720)
- Berita Foto (255)
- Budaya (252)
- Politik Madina (245)
- Pendidikan (173)
- Dakwah (150)