PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Budayawan Mandailing Askolani Nasution mengatakan sangat perlu publikasi kearifan lokal Mandailing ke dunia internasional.
“Tentu melalui publikasi berbahasa Inggris, baik melalui media buku, jurnal, website, film, dokumenter, dan lainnya,” katanya dalam seminar “English Language Immersion: Local Wisdom”, Penguatan kearifan lokal Mandailing yang dilaksanakan di Laboratorium Seni SMAN 2 Plus Panyabungan.
Pria yang telah menyutradarai belasan film berbahasa Mandailing ini menyampaikan, kearifan lokal Mandailing memiliki banyak aspek benefit jika dikemas dengan kreatif.
“Misalnya desain, relief dan ornamen, dokumenter, aransemen musik, atau seni pertunjukan lain,” ujarnya, Sabtu (4/6).
Namun, Askolani mengingatkan, untuk mencapai itu semua dibutuhkan even internasional di Mandailing Natal sebagai ajang promosi budaya.
Dalam seminar ini, Askolani didapuk sebagai pemateri dengan mengedepankan topik “Menduniakan Kebudayaan Mandailing”.
Seminar ini bagian dari penelitian tiga dosen STAIN Madina yang dipimpin Ketua Peneliti Rica Umrina, M.Hum dengan peserta naposo nauli bulung (NNB) Panyabungan Kota.
Selain Askolani, pemateri lainnya adalah Dr. Rahmad Husein, dosen pasca sarjana Bahasa Inggris Unimed.
Dalam kesempatan itu Dr. Rahmad mengulas kiat-kiat memublikasikan khazanah lokal ke dunia global.
Peliput: Roy Adam