
PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Sekitar 620 hektare persawahan mengalami gagal panen akibat diterjang banjir sejak Jum’at 17 Desember 2021.
Perkiraan kerugian yang diderita petani sekira Rp 9.920.000.000.
Demikian data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal (Madina).
Dalam keterangan pers, Kepala BPBD Madina, Subuki Nasution di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten di Panyabungan, Selasa (21/12/2021).
Data ini masih data sementara, mengingat bisa saja data susulan masih akan muncul di hari-hari mendatang.
Selain itu, luas tanaman pangan jenis holtikultura hancur sekitar 250 hektare. Perkiraan kerugian Rp.2.600.000.000.
Ternak yang mati akibat banjir mencapai 4500 ekor dengan kerugian di pihak peternak sekira Rp.67.000.000.
Subuki tak merinci jenis hewan apa saja yang mati itu.

Banjir yang melanda Madina terjadi sejak Jum’at lalu. Subuki mengungkap total yang dihantam banjir sebanyak 74 desa/kelurahan di 14 kecamatan.
Di sektor pemukiman, kerugian rumah tangga untuk sementara ini mencapai sekitar Rp 14.560.000.000. Sektor infrastruktur perkiraan sementara Rp 80.375.280 000.
“Jadi perkiraan sementara kerugian akibat banjir Madina sebesar Rp.107.522.280.000”, imbuhnya.
Peliput : Ismail Ojie