PANYABUNGAN ( Mandailing Online): Mantan Anggota DPRD Mandailing Natal ( Madina) Binsar Nasution melihat retribusi pasar sudah lama ditengarai bocor terutama pasar pasar kelas tiga jarang ada yang tercapai terget, namun kepala pasarnya tetap di pakai kalaupun diganti tanpa ada sanksi.
” Terkait retribusi pasar, itu sudah lama bocor, tidak hanya tahun 2023 saja. Meski diketahui bocor, Dinas Perdagangan tetap saja memungsikan Kepala Pasar aneh nyabtidak ada sangsi,” Kata Binsar Nasution pada Mandailing Online kamis 30/ 5/2024.
Binsar yang akan dilantik kembi jadi anggota DPRD Madina tahun ini berharpa, kedepan para Kepala Pasar diganti dan kepala pasar baru untuk membantu kerja pencaapian target retribusi pasar di Madina.
Terkait Riksus ( pemeriksaan khusu) yang dilakukan Inspektorat terkait retribusi PAD pasar, Ia mendukung Riksus itu dilakukan Inspektorat agar akar masalahnya bisa dilihat dan diselesaikan, dengan Riksus itu inspektorat bisa mengetahui berapa retribusi pasar yang di kutip mingguan, bulanan oleh kepala pasar dan berapa yang di stor ke Dinas atau ke Kas Daerah.
Terus kata Binsar Nasution, Inpektorat harus mengejar apakah kalau di setor kepala pasar ke dinas, sesuaikah yang di setor dinas ke kas daerah . nanti akan di ketahui dimana kekeliruannya nya, kalau pedagang tak bayar kecil kemungkinanya.
Selain itu jelas Binsar. Kepala Inspektorat perlu ikut mengawasi Riksus, terkadang kata Binsar, tim Riksusnya pun lemah.
“pengalaman kita mendengar pemeriksaan dana desa, peneriksa dari inspektorat sering mengabaikan temuannya bahkan kita curiga juga terkadang melihat pemeriksaan mereka pada dana desa, padahal satu satunya yang memeriksa dana desa adalah inspektorat tidak seperti SKPD di periksa lagi oleh BPK, ” Jelas Binsar Nasution.
Ia berharap, Inspektorat serius menangani kasus retribusi pasar ini, sehingga bisa menjaga dan menyelamatkan keuangan negara/ daerah.
Diketahui, Retribusi pasar di Kabupaten Mandailing Natal ( Madina) tahun 2023 tidak tercalai. Dari laporan realisai data yang diperoleh, dari 35 pasar yang ada di Kabupaten ini tercatat semua pasar tidak mencapai target.
Pasar di Kota Panyabungan sebagai Ibukota Kabupaten contohnya, target capaian pemerintah untuk retribusi pasar senilai Rp. 336.896.000. Yang terealisasi sampai 28 Desember 2023 hanya Rp. 113.270.000. Terjadi kekurangan target senilai Rp. 223.626.000.
Selain pasar di kota Panyabungan, pasar Kota Nopan salah satu pasar besar di Kabupaten ini dari data target retribusi tahun 2023 senilai Rp. 181.170.000. Yang tercapai hanya Rp.86.639.000, terjadi kekurangan dari terget senilai Rp. 94.531.000.
Kedua Pasar di atas dikepalai oleh Lely Faridah. Dari data ada sebenarnya 6 pasar di tangan Lely Faridah sebagai penanggung jawab tagihan retribusi. dari ke 6 pasar, tak satupun yang mencapai target retribusi. Pasar tersebut adalah pasar panyabungan, pasar kota nopan, pasar tamiang, pasar muara sipongi dan pasar laru.
Pasar lain yang jadi perhatian yakni pasar Singkuang III, dari target retribusi Rp. 66.511.200, hanya terealisasi Rp. 8.400.000 saja. Hal sama dialami pasar natal, dari target retribusi Rp. 56.630.400, yang tercapai hanya Rp 10.996.800 saja.
Kondisi ini pun membuat Inspektorat Madina melakukan Pemeriksaan Khusu ( Riksus) ke Dinas Perdagangan Madina. ( napi)