Panyabungan (Mandailing Online) – Bupati Mandailing Natal, Hidayat Batubara menghimbau masyarakat agar tidak mudah terhasut dan terprovokasi untuk menjaga kekondusifan daerah demi kelancaran pembangunan yang sedang berjalan.
Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan bahwa pemimpin itu sering dihujat, di demo. Itu terjadi karena tidak semua kelompok di masyarakat memiliki pandangan yang sama terhadap kebijakan pembangunan yang dilaksanakan.
Bupati menyatakan bahwa aksi demonstrasi ke DPRD Madina, 17 Januari lalu ditengarai sebagai aksi yang ditunggangi kelompok kepentingan.
Hal itu dikatakan bupati menjawab wartawan, Jum’at (18/1) via telefon terkait aksi demo sekitar 3.000 massa ke DPRD Madina yang menuduhnya macam-macam.
Dikataknnya, aksi yang memintanya untuk mundur dari jabatan bupati tidak beralasan. Aksi tersebut sangat kental ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan sekelompok orang yang selama ini merasa tak pernah ditanggapi keinginannya.
Bupati menyatakan bahwa aksi demo sah-sah saja sebagai bagian menyuarakan aspirasi dalam kerangka demokrasi di negara ini. Hanya saja, warga harus selektif mengamati issu dan provokasi yang sengaja dilakukan kelompok kecil yang tidak senang dengan kepemimpinannya.
Di sisi lain, bupati juga merasa heran karena banyak yang menyebut pembangunan tidak jalan di Madina. Padahal, program-program pembangunan tetap berlangsung bahkan anggarannya yang diperjuangkannya sudah makin meningkat.
Khusus pelaksanaan Pendidikan Gratis dan Kesehatan Gratsi di Madina, lanjut bupati, sudah digulirkan sejak tahun 2012. Sedangkan lapangan kerja, tentunya diupayakan dengan mendorong pertumbuhan sektor swasta di Madina yang akan menyerap tenaga kerja.
Program pendidikan gratis untuk tahun anggaran 2012 yang lalu, digulirkan untuk seluruh murid SMA dan SMK sudah terlaksana dengan baik, nilainya masih sebesar 50.000 per murid. Sementara murid SD dan SMP tak perlu lagi karena sudah ada program BOS dari pemerintah pusat.
Beasiswa untuk mahasiswa juga direalisasi tanggal 3 Januari 2013 lalu untuk 185 mahasiswa/i, dimana masing-masing memperoleh sebesar 5.000.000 per orang yang ditransver via bank BNI.
Sementara sektor kesehatan gratis juga sudah digulirkan tahun 2012 di RSU Panyabungan dan RSU Natal. Di RSU Panyabungan, pasien miskin yang menyerap dana kesehatan gratis sebesar 2,8 Milyar. Sementara di RSU Natal pasien miskin yang menyerap dana 500.000.000 rupiah.
Untuk tahun 2013 ini, pendidikan gratis dan kesehatan gratis semakin ditingkatkan dananya pada APBD. Untuk seluruh SMA,SMK,SMP dan SD sudah dianggarkan sebesar 7.600.000.000 yang diperuntukkan sebagai pengganti biaya komite sekolah yang selama ini dibebankan kepada seluruh orang tua murid. Ditambah lagi sebesar 3.200.000.000 untuk pembelian seragam murid seluruh SMA,SMK,SMP, dan SD.
Untuk dana beasiswa sudah bertambah juga di tahun 2013 ini menjadi 1,5 milyar. Dengan demikian akan makin banyak jumlah siswa yang mendapat beasiswa dari program pendidikan gratis tersebut.
Sementara kesehatan gratis juga ditingkatkan di tahun 2013 ini, yakni sebesar 4.000.000.000. Dimana dana ini akan dibagi pada Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkeskin) sebesar 2 milyar rupiah, dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebesar 2 milyar rupiah. (dab)
programnya sdh bgs pk bupati, tp cb bpk bupati lewat Jl. H.M Nurdin sampai ke Desa Huta Bargot, kondisi jalnnya sangat…sangat…parah, kami kaget pd saat pulang kampung lebaran thn 2012, dl pd zaman orba tdk pernah separah itu, cb bpk bupati cek dilapangan jgn terima laporan dr bawahan sj, hari…giniiii…msh ada jln yg separah itu, hrpn kami dan warga panyabungan mhn di perbaki…wsslm