Berita Nasional

ISIS Ancam Serang Piala Dunia 2022 di Qatar

BAGHDAD, KOMPAS.com — Piala Dunia 2014 belum usai. Namun, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah menebar ancaman untuk Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar.

ISIS memperingatkan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) jika turnamen empat tahunan itu tetap digelar di Qatar, ISIS akan beraksi dengan menembakkan rudal jarak jauh Scud ke Qatar.

Ancaman itu muncul dalam sebuah pesan yang diunggah ke sebuah forum ISIS di dunia maya, alplatformmedia.com, pada Minggu (6/7/2014), yang kemudian dipublikasikan harian terbitan Mesir, Al Wattan.

Dalam pesan itu, ISIS menyerukan kepada Presiden FIFA Joseph Blatter agar memindahkan Piala Dunia dari negeri Teluk tersebut. Inilah isi pesan ISIS tersebut:

"Yth Joseph,

Kami sudah memberimu pesan pada 2010, saat Anda memutuskan atau saat Anda disuap oleh mantan Emir Qatar untuk menggelar Piala Dunia 2022 di Qatar. Sekarang setelah Kekhalifahan Islam berdiri, kami memutuskan bahwa tidak akan ada Piala Dunia di Qatar karena Qatar akan menjadi wilayah Kekhalifahan di bawah pemerintahan Kalifah Ibrahim bin Awad Alqarshi (nama lengkap Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS) yang tak mengizinkan korupsi dan pemecahbelahan Islam di tanah umat Muslim.

Itulah sebabnya kami menyarankan agar Anda mencari pengganti negara penyelenggara selain Qatar. Kekhalifahan Islam memiliki rudal jarak jauh Scud yang bisa mencapai Qatar, seperti yang sudah diketahui Amerika.

Terima kasih."

Meski ISIS mengancam akan menembakkan rudal Scud, sejumlah pengamat meragukan kelompok itu memiliki kapabilitas untuk mewujudkan ancaman itu.

Dalam foto yang diunggah di media sosial bulan ini, ISIS terlihat mengarak sebuah rudal balistik Scud di jalanan kota Raqqa, Suriah, yang dalam beberapa tahun terakhir dikuasai ISIS.

Meski terlihat jelas bahwa rudal itu adalah Scud, sejumlah pengamat mengatakan tampaknya rudal Scud itu bisa dioperasikan.***

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.