Pengakuan Salah SEorang yang Selamat
PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Jumlah orang yang terperangkap dalam timbunan reruntuhan tanah pada peristiwa lobang runtuh di bukit Sarahan, Desa Huta Bargot Julu, Kecamatan Huta Bargot, Mandailing Natal, diperkirakan 10 orang.
Kejadiannya, sekitar pukul 11.15 WIB, Senin malam (4/2). Para penambang yang tertimbun ini adalah penduduk dari berbagai desa di Mandailing Natal. Mereka berramai-ramai dengan jumlah sekitar 60 orang memasuki lobang bekas penambangan batuan emas milik orang lain.
“Perhitungan saya ada 10 orang yang tertimbun,” ungkap salah satu penambang yang selamat dalam satu wawancara khsusus dengan Mandailing Online, Rabu dini hari (6/2) sekira pukul 2.40 WIB di Panyabungan. Pria ini bersedia diwawancarai dengan syarat identitasnya meliputi nama dan alamat rumah tidak ditulis.
Dikatakannya, kedalaman lobang lokasi runtuh sekitar 120 meter vertikal. Lobang itu berlapis-lapis secara horizontal dan vertical sebelum akhirnya sampai di titik lantai dasar pengambilan batuan emas. Lantai titik dasar ini lebarnya mampu menampung 2 unit truk fuso.
“Disitulah kami para penjarah yang memahat batuaan emas. Jumlahnya banyak, sekitar 60-an orang. Yang 60 orang ini tidak satu rombongan, tapi beberapa rombongan, tapi masuknya bersamaan. Makanya banyak yang tidak saling mengenal dan tidak satu desa” katanya.
Titik reruntuhan berada di sekitar tengah ruang lantai. Menurut perhitungannya, sekitar 10 orang tertimbun. Sementara yang lainnya berlarian dari lobang masuk, sebagian lainnya dari lobang lain.
“Setelah berhasil keluar dari lobang, saya tak tahu nasib yang tertimbun itu. Tapi ketika kami berada di lereng bukit saat menuju pulang, ada satu mayat yang berhasil diselamatkan para penambang,” katanya. (dab)