Medan, Walikota Medan Rahudman Harahap memohon kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera menurunkan tim guna mengkaji kelayakan jembatan layang (fly over) Pulo Brayan. Dikhawatirkan, kebakaran beberapa hari lalu mempengaruhi kekuatan konstruksi jembatan.
“Berdasarkan informasi dari Kadishub Kota Medan, daya tampung jembatan ini adalah 40 ton. Tapi berhubung kebakaran terjadi, daya tampung kenderaan yang melewati jembatan fly over ini kita turunkan menjadi 10 ton,” kata Walikota ketika meninjau fly over, Jumat (21/01/2011) siang.
Penurunan volume kendaraan yang melintasi jembatan fly over, lanjutnya, dilakukan untuk menjaga kestabilan seraya menunggu hasil penelitian dari laboratorium Kementerian PU. “Jadi untuk sementara kita amankan dulu,” ungkapnya.
Menurut Walikota, seharusnya tidak ada yang boleh berjualan di bawah jembatan fly over Pulo Brayan. Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya kebakaran seperti terjadi beberapa hari lalu. Dan itu telah diterapkan di jembatan fly over Amplas.
“Di bawah jembatan fly over Amplas tidak boleh berjualan. Untuk itu ke depan, saya konsiten tidak akan ada lagi yang boleh berjualan di bawah jembatan fly over,” tegas Rahudman didampingi Wakil Walikota Dzulmi Eldin, Kadishub Dearmando Purba, Kadis Bina Marga Gunawan, Kasatpol PP Musaddad, Assiten Ekbang Harmen Joni, Kabag Humas Hanas Hasibuan dan Camat Medan Barat Syahrul Rambe.
Atas dasar itu, jelasnya, pihaknya untuk sementara harus mengisolasi sekitar jembatan fly over Pulo Brayan sampai menunggu tim dari Kementerian PU turun. “Setelah itu kita akan mengambil langkah-langkah apa yang harus dilakukan, sebab pasar yang sempat terbakar ini merupakan salah satu urat nadi perdagangan di Kota Medan,” ujarnya.
Untuk itu Walikota mengaku, pihaknya kini sedang memikirkan bagaimana nasib para pedagang selanjutnya. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah mendatangi pihak PTPN II. (BS-024)
Sumber : Beritasumut