Seputar Tapsel

KNKT: Aek Latong tak layak dilintasi


SIPIROK –
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tadi malam merekomendasikan bahwa Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) bagian tengah di Aek Latong, Tapanuli Selatan, tidak layak dilintasi kendaraan roda empat karena kondisi jalan tersebut sudah sangat tak mungkin untuk digunakan sehingga perlu jalan alternatif.

Sebuah kecelakan terjadi di Jalinsum bagian tengah Aek Latong Tapsel, pekan lalu, yang menewaskan 19 penumpang bus Antar Lintas Sumatera (ALS) yang tidak mampun menanjak di Aek Latong hingga mobil mundur dan masuk kubangan.

Kesimpulan tersebut didapat oleh tim KNKT bersama pegawai Dinas Perhubungan Pemprov Sumatera Utara setelah melakukan pemeriksaan lokasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus tersebut. Mereka mengumpulkan data mulai dari tempat jatuhnya bus, badan jalan, dan bangkai bus. Semua dilakukan dengan seteliti mungkin.

“Sudah seharusnya dibangun jalur pengganti atau alternatif, karena jalan ini kondisinya cukup parah apalagi tanahnya yang lembek dan mengalami penurunan permukaan setiap hari. Sebagai jalur transportasi Lintas Tengah Sumatera, jalan ini sangat tidak layak pakai,” salah seorang anggota KNKT, R Sri Sadono di Aek Latong.

Dikatakan, KNKT ke Aek Latong untuk mengumpulkan bahan dan identifikasi sehingga diketahui penyebab kecelakaan. “Kedatangan kita untuk mengidentifikasi lokasi dan mengumpul data-data yang mengarah pada penyebab kecelakan bus ALS BK 7088 DL kemarin,” katanya, .

Namun, KNKT belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan tersebut. “Kita tidak bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan dari data ini saja. Karena bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alam, manusia, dan teknis. Semua data akan kita serahkan untuk disimpulkan oleh tim ahli,” ujarnya.

Selain hasil identifikasi dan keterangan yang diperoleh di lokasi kecelakaan, KNKT juga membutuhkan data lain. Seperti KIUR dan STNK kendaraan serta SIM si sopir. Ditambahkan Sadono, jika penyebab kecelakaan sudah bisa dipastikan, maka KNKT akan membuat rekomendasi untuk perbaikan atau pengambilan tindakan sesuai aturan hukum yang berlaku.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut, Hidayatullah meminta agar seluruh kepala daerah dan gubernur kompak mengurus jalan di Sumut. “Kepala Daerah di Sumut harus kompak. Paling tidak untuk menyelesaikan persoalan jalan ini,” kata Ketua Fraksi PKS ini, tadi malam, kepada Waspada Online.

Dia menambahkan, terjadinya kecelakaan di Aek Latong, Tapanuli Selatan, yang memakan belasan korban jiwa, harus menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk membenahi persoalan jalan di Sumut. “Perbaikan jalan nasional di Sumut, jangan hanya momentum Aek Latong, namun harus dengan konsep komprehensif. Kalau minta Aek Latong saja, bisa. Tetapi kepala daerah harus kompak,” ungkapnya.

Dikatakannya, perbaikan jalan di Sumut juga sebaiknya harus fokus. Sebab, jika semua diperbaiki dengan anggaran yang terbatas, tidak akan mungkin sanggup memperbaiki jalan yang rusak tersebut. “Fokus pada satu jalan. Kalau semua, tidak akan sanggup. Harus ada kesepakatan. Misalnya dengan membangun jalan dengan jarak y ang lebih jauh tapi kualitasnya lebih bagus,” bebernya.

Selain itu, lanjutnya, persoalan lain yang menyebabkan kondisi jalan di Sumut kualitasnya tidak sebagus di daerah lainnya seperti Sumatera Barat, karena korupsi yang sudah membudaya. “Jangan proyek pembangunan jalan jadi ajang korupsi berjamaah,” ujarnya.

Menurut Hidayatullah, hal itu sejatinya dapat direalisasikan jika Sumut berkomitmen. “Sumut harus malu, kenapa Sumbar lebih bagus dibanding kita,” tuturnya seraya menegaskan kualitas proyek di Sumut sangat rendah.

Seperti diketahui, kondisi jalan di Sumut masih banyak yang kupak kapik. Dari 2.250 kilometer panjang jalan nasional di Sumut, sepanjang 750 kilometer lebih diantaranya dalam kondisi rusak atau sekitar 33 persen.
Sumber : Waspadaonline

Comments

Komentar Anda