PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Komisi I DPRD Madina pada Selasa (9/11) meninjau SDN 099 Proyek Batang Gadis yang belakangan viral di media sosial karena belum tersentuh pembangunan pascakebakaran 2 tahun lalu.
Zubaidah Nasution, Hamdani, Zainal Abidin, dan Asmaruddin tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB.
Dari pantauan awak media, setidaknya ada 6 ruangan yang hangus dengan 4 di antaranya sama sekali tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Kepala SDN 099 Proyek Batang Gadis Siti Zuleha menyebutkan sejak terjadi kebakaran yang menghanguskan sekolah tersebut, pihaknya telah beberapa kali mengajukan pembangunan ulang, tapi sampai saat ini belum terpenuhi.
“Minggu ini juga sudah kita serahkan permohonan kepada pemerintah dan DPRD,” katanya.
Zuleha menambahkan saat ini anak-anak terpaksa belajar di ruang perpustakaan dan pinjam pakai satu ruangan TK.
Kepala Sekolah menerangkan, meskipun ruangan yang tersedia tidak ideal untuk kegiatan belajar mengajar tidak memengaruhi minat orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
“Saat ini ada 16 tenaga pengajar dan 192 murid. Jumlah murid ini hampir sama dengan jumlah sebelum kebakaran,” terangnya.
Dengan animo masyarakat yang masih tinggi, ia berharap pembangunan sekolah yang ia pimpin bisa segera terealisasi agar anak-anak bisa belajar di ruang kelas yang layak.
“Kita sudah 2 kali mengusulkan ke kementerian. Ke Medan juga pernah, ke Pemkab pun sudah kita serahkan proposal, tapi sampai hari ini belum ada pembangunan,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Madina Zubaidah Nasution mengatakan pihaknya akan berupaya maksimal mendorong pembangunan sekolah dianggarkan pada tahun 2022.
“Kita kasihan melihat anak-anak harus belajar dengan kondisi seperti ini. Ini akan kita upayakan agar pembangunannya dianggarkan tahun 2022,” jelasnya.
Zubaidah menambahkan sarana prasarana yang baik akan menunjang prestasi anak didik.
Peliput: Roy Adam
