Pendidikan

Komisi I Kunjungi SD Simpang Bambu Yang Memprihatinkan

 

Rombongan Komisi I DPRD Madina berfoto berasama guru SD Negeri 405 Simpang Bambu, Desa Sundutan Tigo Kecamatan Natal, Jum’at (8/11/2019). sekolah itu.

NATAL (Mandailing Online) – Komisi I DPRD Madina meninjau kondisi SD Negeri 405 Simpang Bambu, Desa Sundutan Tigo Kecamatan Natal, Jum’at (8/11/2019).

Tinjauan ini dilakukan Komisi I karena gedung dan mobiler sekolah ini sangat memprihatinkan. Bahkan jauh dari memenuhi standar kelayakan.

Sekolah ini belum pernah memperoleh perehaban dalam rentang 15 tahun.

Kondisinya berlantai tanah, bangku meja yang sangat sederhana, inding papan, asbes tak ada, atapnya berupa seng bekas.

Guru di sekolah itu hanya satu yang PNS yaitu plt kepala sekolahnya. Sisanya sebanyak 5 guru berstatus honor komite.

Rombongan dipimpin langsung Ketua Komisi I, Sobir Lubis.

Tinjauan ke sekolah itu merupakan rangkaian tinjauan lapangan ke kawasan Pantai Barat Madina dalam upaya pengimputan data-data sektor pendidikan, pariwisata dan soal isu–isu pertanahan.

Anggota Komisi I yang turut meninjau meliputi Rahmat Risky Daulay, Saiful Gozali Lubis, Ishar Helmi, Hj.Melati Nur, H. Amdani, Asmaruddin Nasution.

Plt Kepala Sekolah SD Negeri 405, Septaraf Nova sangat terharu atas kunjungan Komisi I itu.

Dan makin terharu saat menerima bantuan uang Rp 2.500.000 dari rombongan Komisi I untuk melunasi hutang sekolah dalam pembelian mobiler sekolah itu.

Ketua Komisi I, Sobir Lubis menjawab Mandailing Online pihaknya akan menseriusi perbaikan sekolah ini dan mengupayakan penganggarannya di APBD Madina tahun depan.

Sementara itu, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution via telefon seluler menyatakan sangat mengapresiasi kunjungan Komisi I ke sekolah itu.

Bupati menyatakan segera memerintahkan instansi terkait untuk melakukan perbaikan gedung dan fasilitas sekolah itu, termasuk kebutuhan mendesak lainnya.

 

Peliput : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.