Berita Sumut

Kualitas Tanggul Sungai Aek Pohon Disorot DPRD Sumut

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Kualitas tanggul penahan banjir di Sungai Aek Pohon, Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Madina menjadi perhatian serius 9 legislator DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Ketahanan tanggul yang dibangun tahun 2021 itu dinilai rendah.

Kasus ini akan menjadi bagian dari beberapa poin perhatian DPRD Sumut dalam menilai LPJP (Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Pembangunan) TA 2021 Gubernur Sumut yang saat ini pada tahap peninjuan lapangan.

“Saya merasa prihatin. Jika begini cara pekerjaan proyek kita, hancur Sumatera Utara,” kata Syahrul Efendi Siregar, anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDIP saat meninjau pembangunan tanggul itu pada, Selasa (21/6/2022).

“Belum apa-apa sudah banyak yang retak. Gimana ini adukannya ya,” kata Syahrul.

Kekecewaan serupa disampaikan Ketua Tim Kunker, Fahrizal Efendi. “Ini batu splitnya dipecah pakai mesin atau langsung ambil dari sungai. Kelihatannya ambil dari sungai. Apakah ini sesuai RAB (rencana anggaran bangunan), nanti kita lihat. Ini bisa saja menjadi temuan,” katanya.

Fahrizal Efendi menambahkan, “Jangan-jangan kedalaman tanggul tak sesuai RAB. Sebenarnya perlu dikorek untuk memastikan apakah pembangunan tanggul penahan banjir ini sesuai perencanaan,” ujarnya sembari meminta Indra Bakti Siregar, kepala UPT SDA dan Pengairan Batang Gadis Batang Natal (BGBN), memberikan berkas rencana anggaran bangunan (RAB) kepada anggota DPRD dari Dapil 7 Sumut.

Proyek pembangunan tanggul banjir ini merupakan satu dari beberapa kegiatan fisik APBD Sumut 2021 di Madina yang dilihat langsung legislator DPRD Sumut.

Salah satu fungsi tanggul sebagai rangkaian pengaman abutmen jembatan Lingkar Dalam Timur Panyabungan yang melintasi Sungai Aek Pohon.

Anggota DPRD Sumut, Syahrul Efendi Siregar (kanan); Ketua Tim Kunjungan Kerja DPRD Sumut, Fahrizal Efendi Nasution (tengah); Kepala UPT SDA dan Pengairan BGBN, Indra Bakti Siregar (kiri) ketika meninjau tanggul, Selasa (21/6/2021).

Para anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan (Dapil) 7 melakukan kunjungan kerja (kunker) di Madina dalam rangka melihat hasil pelaksanaan program dan kegiatan APBD Sumut tahun 2021.

Sembilan legislator Sumut yang melakukan kunker adalah Harun Musthafa Nasution dari Gerindra (kordinator tim); Fahrizal Efendi Nasution dari Hanura (ketua tim); Abdul Rahim Siregar (PKS), Samsul Komar (Golkar), Syahrul Efendi Siregar (PDIP), Parsaulian Tambunan (Nasdem), Ahmad Fauzan Daulay (PAN), Yasir Rido (Golkar), Ahmad Raiyan Nasution (Gerindra).

Pembangunan tanggul penahan banjir Sungai Aek Pohon beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan masyarakat. Karena, meskipun baru dibangun, sudah sempat roboh.

Dana pembangunan dek penahan banjir tersebut bersumber dari APBD Sumut 2021 sebesar Rp 2,4 miliar.

Patut diduga pembangunan pekerjaan ini asal jadi. Waktu itu sejumlah warga sempat meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) Cipta Karya dan Tata Ruang UPT SDA BGBN menegur kontraktor agar memperbaiki proyek tersebut.

Berdasarkan keterangan warga,  beberapa bulan lalu bangunan tanggul  sempat ambruk dan retak. Bahkan, nyaris amblas akibat terkikis aliran sungai.

Kepala UPT SDA dan Pengairan BGBN, Indra Bakti Siregar yang ikut menyertai kunker itu menyebutkan pembangunan tanggul penahan banjir merupakan bagian dari pembangunan tahap awal sebelum dilakukan normalisasi DAS Aek Pohon.

“Nanti sungai bakal kami normalisasi,” katanya.

Editor: Dahlan Batubara

 

 

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.