Panyabungan,
Kualitas pendidikan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) jauh tertinggal dibandingkan dengan Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Madina Dodi Martua di Panyabungan, Ahad (20/03/2011), setelah pulang kunjungan kerja dari Kendal.
Padahal, apabila dilihat dari banyaknya sekolah, alokasi dana, sarana dan prasarana di Madina, tidak berbeda jauh dengan Kendal. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi perhatian serius dan sungguh-sungguh oleh Pemkab Madina. Pembangunan sektor pendidikan ke depan harus dilihat secara konprehensif.
Politisi Pelopor ini menambahkan, bila penanganan kurang tepat dan tidak berorientasi pada pasar kerja, justru akan melahirkan pengangguran terdidik. Hal ini akan menjadi beban sosial pemerintah dan masyarakat.
Masih kata Dodi, di Kendal, ada sebuah SMK 90% siswanya belum lulus, sudah dikontrak perusahaan asing yang dipekerjakan di dalam maupun luar negeri. Ini membuktikan bahwa lulusannya mampu bersaing di pasar kerja dan kualitas menjadi prioritas pendidikan.
Jadi seharusnya Pemkab Madina mempunyai arah yang jelas mau dibawa kemana pendidikan Madina dan harus ada parameter yang jelas tentang peningkatan kualitas pendidikan. Jangan anggaran banyak habis, namun kualitasnya tidak bagus.
Lanjut Dodi, salah satu solusinya menurut amanat UU No 20 Tahun 2003, seharusnya Pemkab Madina mampu mendirikan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Karena RSBI adalah salah satu pendekatan untuk menciptakan lulusan berkualitas dan bisa menjawab kualitas pendidikan Madina yang dipertanyakan banyak orang.
DPRD Madina yang melaksanakan kunker ke Kendal antara lain, Wakil Ketua DPRD Syafaruddin Ansari, Ketua Komisi I M Jafar Rangkuti, Wakil Ketua Komisi I Dodi Martua, Sekretaris Komisi I Iskandar Hasibuab dan Anggota Komisi I Wildan Nasution, Aminah Ismail, Maratua Nasution, Zubeir Lubis, Sahirman dan Rahmat Rizky.
Sementara itu Wakil Bendum Badko HMI Sumut Iswadi Batubara mengatakan, sejumlah prestasi dan keberhasilan yang diklaim Dinas Pendidikan Madina ternyata jauh dari fakta sebenarnya. Banyaknya persoalan dan permasalahan di dunia pendidikan Madina menunjukkan tidak jelasnya mau dibawa kemana arah pendidikan Madina. (BS-026)
Sumber : Beritasumut