PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Direktur Lingkar Madani Ahmad Fauzy menyebut langkah Bupati dan Wakil Bupati Madina Sukhairi-Atika dalam memperbaiki struktur pemerintahan merupakan hal yang menggembirakan.
“Khususnya terkait peningkatan efesiensi struktur organisasi Pemda, peningkatan disiplin ASN, kemudahan pengurusan administrasi, dan perizinan bagi pelaku UMKM,” sebutnya.
Ray Rangkuti, sapaan akrab Fauzy, mengutarakan meskipun masih harus menunggu persetujuan DPRD, tapi langkah itu memberi kesan positif dalam perbaikan Madina.
Ray Rangkuti menerangkan perampingan struktur organisasi pemda akan memudahkan koordinasi, pengawasan, optimalisasi target, dan fokus program.
“Yang perlu diperhatikan perampingan itu jangan sampai menyasar dinas diharapkan jadi ujung tombak perbaikan Madina,” terangnya.
Ray yang dihubungi via pesan WhatsApp pada Sabtu (6/11) malam menambahkan peningkatan disiplin ASN merupakan pintu utama dalam perbaikan kinerja dinas dan pelayanan kepada masyarakat.
“Peningkatan disiplin ASN tentu merupakan pintu utama, selain perampingan struktur, perbaikan kinerja dan pelayanan publik di Madina,” jelasnya.
Aktivis anti korupsi ini meminta Pemda Madina tidak ragu memberi insentif bagi ASN dengan etos kerja dan disiplin yang baik.
Ray Rangkuti melihat pelayanan satu pintu bukan saja meningkatkan efesiensi, tapi juga satu keharusan di era saat ini.
“Ini soal kemauan saja. Terobosan Pemda Madina memperkenalkan pelayanan perizinan satu pintu ini sesuatu yang menggembirakan. Sekalipun masih terbatas pada perizinan UMKM,” tambahnya.
Ia berharap pelayanan satu pintu tidak hanya menyasar perizinan tetapi pelayanan yang sifatnya pengurusan administrasi masyarakat.
Namun, pria yang aktif memantau pemilu ini mengingatkan agar langkah yang telah diambil Pemkab Madina bukan sekadar mengejar citra positif.
“Langkah ini harus bertujuan untuk memastikan kabupaten Madina yang maju, sejahtera dan beradat. Selama segala sesuatu dilakukan dengan niat dan tujuan ikhlas, insya Allah, yang Maha Kuasa akan menolong dan mengangkat derajatnya,” pungkasnya.
Editor: Roy Adam
